PLN Sepakat Beli Listrik Tenaga Surya di NTT

Miftah Ardhian
15 September 2016, 16:06
Pembangkit Listrik Tenaga Air, Kracak, Bogor
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Perusahaan Listrik Negara menandatangani perjanjian jual beli listrik, Power Purchase Agreement (PPA), tenaga surya. Badan usaha negara itu hendak menggenjot penggunaan energi baru dan terbarukan. 

Perjanjian pertama dilakukan antara PLN dengan PT Global Karya Mandiri untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 Megawatt peak (MWp) Atambua. Kedua, perjanjian dengan PT Indo Solusi Utama untuk pembangunan pembangkit listrik swasta (IPP) PLTS 2 x 1 MWp Ende-Ropa-Maumere. (Baca: PLN Akan Serap Gas Jambaran-Tiung Biru Jika Harga di Bawah US$ 8).

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Richard Safkaur bersama Komisaris PT Global Karya Mandiri Raden Kartono dan Direktur Utama PT Indo Solusi Utama Rici Candra Perwira. Prosesi itu disaksikan Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri di Kantor PLN  Wilayah NTT.

Machnizon mengatakan kerja sama jual beli listrik ini mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2013 yang memberikan penugasan kepada PLN untuk membeli listrik dari PLTS tersebut. Apalagi, kebutuhan listrik di NTT semakin meningkat. Karenanya, dua PLTS ini diharapkan dapat segera diselesaikan.

“Kami sangat berharap komitmen PT Global Karya Mandiri dan PT Indo Solusi Utama untuk langkah-langkah ke depan dan progres proyek ini dapat terlaksana sesuai rencana dan ada hasil”, ujar Machnizon dalam keterangan resminya, Kupang, Kamis, 15 September 2016. (Baca juga: Pembangkit Biomassa Pertama di Kalimantan Akan Dibangun).

Penambahan pasokan listrik, Macnizon melanjutkan, bisa menjadi katalisator pembangunan ekonomi di NTT. Selain itu, pemanfaatan tenaga surya juga merupakan bukti komitmen PLN dalam mengurangi emisi dan peningkatan energi baru terbarukan.  

Pembangunan PLTS Atambua dan PLTS Ende - Ropa - Maumere hingga beroperasi secara komersial, Commercial Operating Date (COD), ditargetkan maksimal 18 bulan sejak pendatanganan perjanjian pembelian energi listrik. (Lihat pula: Bangun Pembangkit, PLN Ringankan Syarat Modal Perusahaan Lokal).

Proyek PLTS Atambua berlokasi di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu. Sementara PLTS Ende-Ropa-Maumere berlokasi di dua tempat, yaitu Desa Popanda, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende dan Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

PLTS Atambua dan PLTS Ende-Ropa-Maumere saat beroperasi optimal mampu menghasilkan listrik 4.152.500 kWh/tahun atau sebanding dengan 1.162.700 liter solar/tahun, dengan harga bahan bakar minyak Rp 5.019 atau Rp 5.84 miliar per tahun. Listrik yang dihasilkan PLTS Atambua dan PLTS Ende –Ropa-Maumere akan disalurkan melalui jaringan distribusi 20 kilo Volt (kV).

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...