Dunia Akan Lihat Leadership dan Success Story Perikanan Indonesia

Image title
Oleh Tim Redaksi
25 Oktober 2018, 22:03
susi
Ilustrator: Betaria Sarulina

“Tenggelamkan” sudah menjadi ikon kebijakan tegas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk membangkitkan sektor perikanan di dalam negeri. Selama empat tahun masa jabatannya, ada 488 kapal penangkap ikan berbendera asing yang ditenggelamkan karena memasuki perairan Indonesia tanpa izin.

Dengan kebijakan itu, para pencoleng ikan pun jeri sehingga otomatis produksi ikan di dalam negeri meningkat. Konsumsi ikan juga naik menjadi 46 kilogram per kapita. Berbagai kebijakan dan pencapaian itulah yang akan disampaikan Pemerintah Indonesia dalam forum internasional “Our Ocean Conference 2018” di Bali, akhir Oktober ini.

Advertisement

“Kisah itu perlu dibagikan untuk menginspirasi dan mengajak semua negara berkomitmen,” kata Susi dalam wawancara khusus dengan Desi Dwi Jayanti dan Tim Katadata di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 20 September lalu.

Di ruang kerja bernuansa putih yang didesainnya sendiri tersebut, menteri lulusan SMP penyandang gelar doktor Honoris Causa ini menguraikan pencapaian kinerjanya dan target pemerintah dari “Our Ocean Conference 2018” yang akan dihadiri lebih 160 negara dan lima kepala negara tersebut. Berikut petikan wawancaranya.

Indonesia produsen ikan terbesar di ASEAN, tapi mengapa konsumsi kita urutan kedua terendah?

Itu sekarang ya. Dulunya kan tidak. Hingga 2014 Indonesia ada di urutan paling belakang. Kita menjadi nomor satu setelah pemerintahan Pak Jokowi pada 2015. Biasanya yang gemar makan ikan hanya orang Indonesia bagian timur atau orang-orang pantai di wilayah Indonesia bagian barat. Sementara populasi terbesar yang ada di Pulau Jawa konsumsi ikannya sangat kurang, apalagi wilayah Jateng, Jatim, Jabar.

Tapi kalau kita lihat, ketersediaan ikan empat tahun terakhir ini banyak. Harga ikan juga turun. Memang ada ikan tertentu yang terlalu mahal, seperti bawal putih yang mencapai Rp 800 ribu – Rp 1 juta (per kg). Ya kita juga tidak perlu makan bawal putih karena ikan yang lain banyak. Ada kakap, tongkol.

Nah tongkol ini sangat sehat karena kandungan omega dan asamnya (amino) jauh lebih tinggi dibandingkan ikan salmon dan ikan-ikan impor. Jadi dari data sebetulnya signifikan sekali kenaikan konsumsi selama tiga tahun ini dari 36 kg ke 46 kg (per kapita per tahun).

Berapa pemerintah menargetkan konsumsi ikan tahun ini?

Tahun ini targetnya 46 kg. Tahun depan 50 kg (per kapita per tahun).

Jadi untuk bisa menyamai Jepang kira-kira butuh 10-15 tahun lagi?

Mudah-mudahan 5 tahun dengan gencarnya kampanye dan dibantu seluruh masyarakat. Mulai dari Bu Iriana (Ibu Negara), bintang film, akademisi, televisi sekarang mengampanyekan makan ikan.

Di Jawa kurang populer mengkonsumsi ikan, apakah karena ketersediaannya di pasar minim atau masyarakat tidak terbiasa makan ikan?

Dulu karena susah. Saya 10 tahun sempat susah sekali mencari ikan laut. Sementara untuk ikan tawar, kadang-kadang orang tidak terlalu suka karena ada yang bau tanah. Saya pikir karena mengubah kebiasaan orang akan butuh waktu, makanya gencarkan saja kampanye makan ikan. Bahwa ikan itu sehat, kandungan asam dan banyak, omega 6-7-8-9 nya bagus, bahkan lebih bagus dari salmon. Nah pasti semuanya mau makan ikan.

Perikanan

Apakah ikan bisa menjadi solusi menekan angka stunting yang masih tinggi?

Memang seharusnya kita semua segera menyadari bahwa ikan adalah the best and probably the only solution yang affordable by price dan kandungan proteinnya itu jauh lebih bagus dibandingkan sumber protein ayam atau sapi.  Semua harus mulai sadar ini, bukan cuma Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tetapi dari (Kementerian) Kesehatan, pemerintah daerah, pusat, dan semua pemimpin-pemimpin di negeri ini. Juga lebih hemat jika dilihat dari cara memasaknya karena sebentar saja sudah masak. Sedangkan memasak ayam perlu waktu lebih lama.

Kadang tidak semua pasar tradisional menyediakan varian ikan yang beragam, sehingga masyarakat tidak punya banyak pilihan.

Untuk itu sekarang KKP membangun banyak cool storage (gudang beku) untuk membantu daerah agar memiliki tempat-tempat penyimpanan berpendingin. Ini supaya stok ikan banyak di mana-mana. Mudah-mudahan dengan adanya cool storage, ketersediaan ikan lebih mudah dan banyak variasinya.

Bagaimana Anda melihat animo masyarakat yang besar terhadap kampanye makan ikan, misalnya kegiatan memasak dan makan ikan 1,3 ton yang digelar Fakultas Teknik Pertanian UGM?

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement