Transaksi di Kota Tier 2 dan 3 Meningkat, Pangsa E-Commerce Meluas

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Riset dan Publikasi
10 Juni 2022, 17:29
Transaksi di Kota Berpenduduk Meningkat, Pangsa E-Commerce Meluas
Kredivo

Inovasi layanan keuangan dalam industri perdagangan seperti e-commerce semakin dibutuhkan untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

Terlebih lagi, pola perilaku dan preferensi konsumen juga semakin dinamis di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.

Hal tersebut terungkap dalam hasil riset Kredivo bersama Katadata Insight Center (KIC) bertajuk ’Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia’.

Riset ini merupakan riset tahunan mengenai perilaku konsumen e-commerce di Indonesia. Di tahun ketiga ini, Kredivo dan KIC memanfaatkan data primer, 16 juta sampel transaksi pembayaran yang berasal dari 1,5 juta sampel pengguna Kredivo di lima e-commerce terbesar di Indonesia selama 2021 dan survei yang dilakukan ke hampir 3.500 responden di berbagai wilayah Indonesia.

Berdasarkan riset tersebut terlihat bahwa pada 2021 proporsi jumlah transaksi dan nilai transaksi e-commerce di kota-kota tier 2 meningkat.

Jumlah transaksi naik dari 31 persen menjadi 34 persen dari total transaksi di tahun tersebut, sementara nilai transaksi meningkat dari 28 persen pada tahun sebelumnya menjadi 30 persen.

Meningkatnya transaksi e-commerce di kota-kota tier lebih rendah tersebut didorong oleh upaya pemerintah melakukan pemerataan infrastruktur, termasuk infrastruktur digital dan rantai pasok.

Meningkatnya proporsi e-commerce dan nilai rata-rata transaksi di kota-kota tier rendah--2 dan 3-- menunjukkan pangsa e-commerce semakin diterima di seluruh daerah.

Hasil temuan Kredivo dan KIC juga menunjukkan inklusivitas layanan digital telah menjangkau berbagai generasi. Ini dibuktikan oleh peningkatan transaksi belanja online pada konsumen yang berumur lebih tua dengan rentang 36-45 tahun dari 19% pada 2020 menjadi 23% dari total transaksi pada 2021.

Riset juga menunjukkan laki-laki masih mendominasi proporsi transaksi di e-commerce. Pada 2021, 62 persen jumlah transaksi dan 64 persen nilai transaksi berasal dari konsumen laki-laki.

Temuan menarik lainnya adalah tingginya aktivitas digital selama pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di tahun 2021. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan proporsi jumlah transaksi pembelian pulsa dan paket data, dari semula sebesar 14 persen pada 2020 menjadi 23 persen pada tahun berikutnya.

Produk pulsa dan voucher untuk kebutuhan harian seperti listrik dan air menjadi kategori paling banyak dibeli oleh konsumen.

Hasil riset juga menunjukkan festival belanja online (Harbolnas) masih menjadi pilihan konsumen. Hal itu ditunjukkan oleh volume transaksi yang melonjak dua kali rata-rata transaksi harian pada festival tanggal kembar seperti 11.11 dan 12.12.

Dibandingkan tahun sebelumnya, konsumen semakin meminati metode pembayaran Paylater. Proporsi pengguna Paylater saat belanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir melonjak relatif tajam dari 28 persen menjadi 38 persen.

Meningkatnya penggunaan Paylater di tengah masyarakat ditunjang oleh tingginya serapan informasi responden terkait metode pembayaran Paylater sebesar 90 persen. Lantas, 65 persen responden menyatakan tidak menemukan kendala tertentu dalam penggunaan Paylater.

Sebanyak 56 persen responden juga merasakan manfaat fleksibilitas pembayaran dengan cicilan Paylater. Sementara, 55 persen responden menilai kemudahan akses Paylater membantu mereka yang sebelumnya kesulitan mendapatkan kredit.

Tidak hanya adopsi konsumen terhadap Paylater yang meningkat, tetapi juga frekuensinya. Hal ini tergambar dari peningkatan persentase konsumen yang menggunakan Paylater lebih dari sekali dalam sebulan dari 23 persen pada 2021 menjadi 27 persen di 2022.

Head of Katadata Insight Center (KIC), Adek M. Roza menjelaskan, beberapa temuan riset ini memperkuat indikasi bahwa konsumen semakin nyaman dan percaya dalam menggunakan layanan keuangan digital untuk bertransaksi di e-commerce.

”Penggunaan Paylater naik cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan adanya inklusivitas layanan digital di Tanah Air,” kata Adek.

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari menambahkan, hasil riset ini dapat menjadi referensi perencanaan strategi untuk memajukan industri e-commerce, sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Selain itu, sebagai penyedia pembayaran kredit digital yang paling banyak terintegrasi dengan merchant e-commerce ternama, data transaksi Kredivo ikut menunjang peningkatan penetrasi layanan digital.

Data ini juga dapat dimanfaatkan dalam merumuskan strategi untuk menjangkau berbagai potensi di ekosistem digital yang belum tereksplorasi lebih jauh.

“Kami optimistis ke depannya layanan kredit digital yang fleksibel, terjangkau, dan aman dapat berkontribusi pada pertumbuhan industri e-commerce, Tanah Air, sekaligus mendorong ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Indina.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tren pembelanjaan e-commerce dan penggunaan Paylater di Indonesia, masyarakat dan pelaku industri dapat mengunduh riset Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia 2022 di www.finaccel.co.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...