Stunting Menjatuhkan Indeks Sumber Daya Manusia Indonesia

Desy Setyowati
12 Oktober 2018, 10:55
Balita Indonesia "Dihantui" Stunting
Katadata

Bank Dunia baru saja merilis laporan Indeks Sumber Daya Manusia (Human Capital Index/HCI). Dalam laporan tersebut, HCI Indonesia sebesar 0,53 sehingga berada di peringkat ke-87 dari 157 negara.

Penyebab utamanya, adalah penduduk Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini disebabkan oleh masalah kurang gizi kronis yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan.

Skala 0,53 sendiri menunjukkan bahwa Indonesia terancam kehilangan setengah potensi ekonomi masa depannya. “Pekerjaan rumah utama kami adalah (memperbaiki) stunting,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara di Bali Internasional Convention Center, Bali, Kamis (11/10).

HCI mencerminkan produktivitas anak yang lahir hari ini sebagai pekerja masa depan, dengan memperhitungkan kesehatan dan pendidikannya. Ada tiga komponen sebagai dasar pengukuran HCI. 

Pertama, kelangsungan hidup terutama dari usia nol hingga lima tahun. Sebab, usia di bawah lima tahun paling rentan terkena penyakit. Skor Indonesia untuk indikator ini sebesar 0,97 dari 1.

Kedua, pendidikan baik dari sisi durasi hingga kualitas belajarnya. Misal, pendidikan si A mencapai Sekolah Menengah Atas (SMA), namun memahami makna dari satu kalimat saja sulit. Maka, itu menunjukan kualitasnya buruk meskipun lama belajarnya mencapai 12 tahun. Menurut HCI, lama belajar di Indonesia rata-rata 12,3 tahun. Sementara skor harmonized learning outcome (HLOs) sebesar 403.

(Baca juga: Jokowi Minta Program Vokasi dan Pelatihan Jadi Prioritas Anggaran)

Terakhir, kesehatan. Bank Dunia mengukur kemampuan penduduk Indonesia usia 15 hingga 50 tahun bertahan hidup. Dalam hal ini, Indonesia mendapat skor 7,9. Nah, Bank Dunia juga mengukur tingkat stunting penduduk balita. Skor Indonesia sebesar 0,83 atau sama seperti India. Ini lah yang harus diperbaiki oleh pemerintah.

Kendati begitu, Suahasil menegaskan bahwa kondisi Indonesia tidaklah terlalu buruk jika dibandingkan dengan negara lain. Alasannya, Indonesia masuk kategori negara dengan penduduk berpendapatan menengah ke bawah.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...