Tuna Indonesia Terancam Punah dalam 3-10 Tahun

Image title
17 Februari 2017, 10:54
Ikan
ANTARA Foto/Oky Lukmansyah

Penangkapan dan pencurian ikan berlebihan mengakibatkan spesies tuna di perairan Nusantara terancam kepunahan. Persoalannya, bagaimana menemukan titik tengah antara kepentingan industri dengan konservasi.

Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) menyimpulkan tuna di Indonesia sudah ditangkap secara berlebihan (overfishing). Memang Indonesia merupakan produsen tuna terbesar dunia, 16 persen kebutuhan tuna dunia berasal dari Indonesia.

Advertisement

Namun, bila tren overfishing berlanjut, IOTC memprediksikan dalam tiga sampai 10 tahun tuna sirip kuning atau yellowfin dan cakalang terancam punah. Padahal, kontribusi tuna terhadap ekspor produk perikanan Indonesia terbilang besar. Sepanjang 2015, ekspor tuna Indonesia mencapai hampir US$500 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun. 

(Baca juga: Tuna Indonesia Terancam Punah)

Kajian University California, Santa Barbara (UCSB) dan Balitbang Kelautan dan Perikanan menyimpulkan, jika eksploitasi berlebihan (tidak hanya tuna, tapi juga seluruh komoditas perikanan) terus dibiarkan, biomassa ikan di perairan nusantara akan anjlok hngga 81 persen pada tahun 2035.

“Bila itu terjadi, maka juga berdampak pada hilangnya sumber pendapatan,” kata Jeany Hartriani, periset Katadata Research dalam diskusi publik dengan tema “Tuna Indonesia dalam Ancaman Kepunahan” yang diselenggarakan oleh Katadata di Jakarta, Jumat, 17 Februari 2017.

Pemerintah sebenarnya sudah melakukan upaya pengendalian penangkapan ikan berlebihan dengan sejumlah strategi, salah satunya dengan memerangi Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga melakukan moratorium izin kapal ikan eks-asing dan larangan pemindahan muatan di laut atau transshipment.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement