Merger 3 Bank Syariah BUMN, Cara Jokowi Membangunkan Raksasa Tidur

Pingit Aria
28 Oktober 2020, 18:58
 Presiden Joko Widodo diabadikan sebagai nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (Foto: Instagram Presiden Jokowi)
Katadata

Dengan populasi penduduk muslim yang besar, Indonesia memiliki potensi keuangan dan ekonomi syariah jumbo. Namun, potensi itu belum tergali secara maksimal. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengibaratkan industri keuangan syariah domestik bagai raksasa yang sedang tertidur.

"Industri keuangan syariah adalah raksasa yang sedang tidur, saat ini pemerintah memiliki concern besar untuk membangkitkan raksasa ini," kata Presiden Jokowi, dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 secara virtual di Jakarta, Rabu.

Advertisement

Menurut Presiden, salah satu upaya membangunkan raksasa yang sedang tertidur itu adalah dengan menciptakan satu entitas yang akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.

Dia merujuk pada aksi korporasi penggabungan (merger) antara tiga bank syariah milik BUMN yakni PT BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI Syariah. Total aset tiga entitas bank syariah itu hingga semester I 2020 adalah Rp214 triliun.

"Sederhananya, semua aset bank syariah milik negara akan dilebur jadi satu untuk melahirkan bank syariah raksasa,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Presiden, pemerintah juga terus mengembangkan bank wakaf mikro di berbagai tempat. Pemerintah juga bekerja sama dengan pondok pesantren dan organisasi keagamaan untuk memajukan industri keuangan syariah.

“Kita berharap industri keuangan syariah dapat menjadi industri keuangan alternatif untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujarnya.

Berikut adalah Databoks mengenai keuangan syariah di Indonesia yang dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia:

Pengembangan ekonomi syariah yang berbasis sektor riil, padat karya, dan industri halal sangat potensial untuk memperluas penyerapan lapangan kerja dan menciptakan usaha baru.

Untuk industri halal, Indonesia memiliki banyak produk halal unggulan seperti makanan, kosmetik, dan fesyen. Bahkan untuk produk fesyen Indonesia memiliki cita-cita untuk jadi pusat fesyen muslim terbesar di dunia.

“Sayangnya potensi yang besar dalam industri halal juga belum dimanfaatkan dengan baik, karena itu upaya pengembangan yang integratif dan komprehensif perlu kita terus lakukan,” ujar Presiden.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement