Dinilai Berhasil Tekan Covid-19, Jokowi Bakal Perluas PPKM Jawa-Bali
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali telah berjalan hampir selama satu bulan. Presiden Joko Widodo pun menyebutkan, PPKM telah berhasil mencegah penularan kasus Covid-19 sehingga pelaksanaannya akan diperluas di provinsi lain.
"Akan dikembangkan di provinsi luar Jawa yang memiliki kasus aktif banyak," kata Jokowi dalam sebuah tayangan video, Kamis (4/3).
Menurutnya, penambahan kasus mingguan di tujuh provinsi mengalami penurunan. Di DKI Jakarta, penambahan kasus mingguan pada 8-14 Februari mencapai 19.433 orang, kemudian menurun pada 22-28 Februari menjadi 10.137 orang.
Di Jawa Tengah, penambahan kasus mingguan pada 15-21 Februari sebanyak 1.469 orang, kemudian jumlahnya turun menjadi 299 orang pada 22-28 Februari. Di Yogyakarta, penambahan kasus mingguan pada 15-21 Februari mencapai 1.263 orang, kemudian turun menjadi 28 orang pada pekan berikutnya.
Untuk Jawa Timur, penambahan kasus mingguan pada 15-21 Februari sebanyak 3.630 orang, selanjutnya turun pada 22-28 Februari menjadi 1.311 orang. Sementara Bali, penambahan kasus mingguan pada 15-21 Februari sebanyak 2.055 orang, lalu trun menjadi 1.819 orang pada pekan berikutnya.
"Kita terus tetap kerja keras agar tren laju penurunan ini bisa turun, turun, dan terus turun," ujar dia.
Berikut adalah Databoks penambahan kasus Covid-19 di Indonesia:
Seiring dengan itu, penambahan kasus positif harian juga menurun. Pada Januari 2021, tambahan kasus harian pernah mencapai 15 ribu kasus positif per hari. Namun, satu minggu terakhir tambahan kasus Covid-19 harian menurun. Misalnya, tambahan kasus pada 22 Februari sebanyak 10.180 kasus dan pada 3 Maret 6.808 kasus.
Meski menurun, Jokowi mengajak seluruh pihak untuk tetap waspada. Selain itu, kerja keras diperlukan agar penurunan kasus bukan terjadi karena pengurangan pengetesan (testing).
Selain itu, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada 3 Maret berada pada posisi 11,11%. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia sebesar 18,85%. Kemudian, rata-rata angka kesembuhan per 3 Maret berada pada posisi 86,18%, lebih baik dari rata-rata dunia pada 78,93%.
Sementara, rata-rata angka kematian Indonesia per 3 Maret sebesar 2,71%, lebih tinggi dari rata-rata dunia 2,22%. Angka kematian tersebut mengalami perbaikan dibandingkan saat awal pandemi Covid-19.
Namun, perbaikan angka kematian nasional harus dilakukan. "Ini harus kita perhatikan dan harus kerja keras agar angka kematian di Indonesia berada di bawah angka rata-rata kematian dunia," ujar dia.
Sedangkan, angka positivity rate Indonesia pada 31 Januari sebesar 36,19%. Angka tersebut kemudian menurun pada 2 Maret menjadi 18,60%. Jokowi berharap, angka positivity rate juga bisa semakin melandai.