Kementerian Kesehatan Tunggu Rekomendasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak
Sementara masyarakat lanjut usia telah mendapat lampu hijau, penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak-anak masih perlu penelitian lanjutan. Kementerian Kesehatan masih menunggu rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 bagi kelompok usia anak dari sejumlah lembaga.
"Kita tunggu dulu rekomendasi baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Kamis pagi.
Secara terpisah Ketua Umum IDAI, Aman Bhakti Pulungan mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengeluarkan rekomendasi apapun terkait vaksinasi untuk anak. "Sampai saat ini belum ada data update untuk vaksin anak. Tentu IDAI Belum keluarkan rekomendasi apapun imunisasi untuk anak," katanya.
Aman mengatakan vaksin Sinovac saat ini baru direkomendasikan pada peserta dengan rentang usia 15 hingga 59 tahun. Penggunaan pada lansia pun harus melalui tahapan tertentu, termasuk pemeriksaan tensi dan gula darah serta ada atau tidaknya penyakit penyerta atau komorbid.
IDAI sampai saat ini berharap sejumlah penelitian terkait keamanan vaksin untuk anak dapat segera dipublikasikan. "Kami berharap anak-anak juga bisa divaksin, tapi apakah aman? sangat besar kemungkinan itu aman, tapi sejauh ini data-datanya belum ada," katanya.
Berikut adalah Data perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia:
Klaim Sinovac
Sementara itu, Sinovac Biotech menyebut vaksin Covid-19 buatannya aman dan mampu memicu respons kekebalan tubuh pada anak-anak dan remaja. Hal ini diungkapkan perusahaan tersebut pada Senin (22/3/2021) waktu Tiongkok.
Dikutip dari Reuters, kesimpulan ini berasal dari hasil uji klinis tahap 1 dan 2, yang melibatkan lebih dari 500 relawan berusia 3-17 tahun. Penggunaan vaksin untuk anak-anak berusia 3-11 tahun dengan dosis rendah. Sementara untuk yang berusia 12-17 tahun, mereka diberi dosis sedang. Sebagian juga yang mendapatkan plasebo atau obat kosong.
Menurut peneliti Sinovac, Gang Zeng, efek samping yang terjadi selama uji klinis ini hanya bersifat ringan. Ada dua anak yang dilaporkan mengalami demam tinggi setelah menerima dosis rendah vaksin Sinovac, namun telah pulih.
Meski begitu, Zeng mengatakan bahwa tingkat antibodi yang terbentuk pada anak-anak usai divaksinasi lebih tinggi ketimbang orang dewasa berusia 18-59 tahun dan lansia dalam uji klinis. Namun, data awal ini belum dipublikasikan di jurnal medis.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan