Unicorn Dikuasai Asing, Rudiantara: Untungnya Tetap untuk Indonesia

Desy Setyowati
31 Januari 2019, 18:52
IED 2019
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Rudiantara selaku Mentri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam acara Indonesia Economi Day 2019(IED 2019) di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).

Anggota Komisi XI DPR Ecky Awal Mucharam sempat khawatir dengan besarnya kepemilikan asing di startup unicorn Indonesia. Namun, Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menepis kekhawatiran itu.

Rudiantara mengakui, bahwa investor asing memiliki kepemilikan saham yang cukup besar di unicorn Indonesia. "Tapi benefitnya kan lari ke Indonesia," kata dia dalam Indonesia Economic Day 2019 di Jakarta, Kamis (31/1).

Toh, masuknya investor asing ke Indonesia tidak lantas berdampak pada perubahan manajemen usaha. Berbeda bila perusahaan di bidang riil yang bila mendapat investasi dari asing, maka pemegang saham bisa masuk ke jajaran manajerial. "Unicorn, kontrolnya tetap di pendiri," ujarnya.

Ia mencontohkan, kepemilikan Jack Ma di Alibaba hanya sekitar 8%. Sementara investor asal Jepang, Softbank memiliki sekitar 30% saham Alibaba. Begitu pun investor asal Amerika Serikat (AS), Yahoo sekitar 20%.

"(Pemerintah) Tiongkok bilang, uang boleh masuk tapi politik tidak. Maka, Jack Ma tetap punya saham preferensi dalam kontrol hal-hal tertentu," ujarnya.

(Baca: Tumbuh Cepat, Ruangguru Bisa Jadi Unicorn Tahun Depan)

Menurutnya, pola investasi  juga diadopsi oleh startup Indonesia. Ia mendorong agar para pendiri startup dan unicorn Tanah Air menjaga kontrolnya atas perusahaan. Dengan begitu, investasi yang diberikan tetap memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia.

Ia juga mendorong Gojek yang saat digadang-gadang bakal menjadi decacorn atau bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar, agar melantai di bursa saham skala dunia. "Apalagi kalau jadi decacorn, dananya dari asing, tapi manfaatnya untuk Indonesia. Bukannya itu nikmat," kata dia.

Selain itu, unicorn atau startup yang melantai di bursa saham Indonesia bisa meningkatkan jumlah kapitalisasi pasar. Sementara decacorn didorong untuk melantai di bursa saham internasional, karena valuasinya yang terlalu besar sehingga sulit untuk diserap pasar di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...