Pendapatan Google Play Store dan Apple App Store Capai Rp 1.000 T
Pengguna smartphone Android tak bisa lepas dari Google Play Store. Begitu pula pengguna iPhone bisa mendapatkan berbagai aplikasi berbasis iOS dari App Store. Tapi, manakah di antara kedua bursa aplikasi yang mencatatkan pendapatan lebih tinggi?
App Store mencatatkan pendapatan sebesar US$ 46,6 miliar atau sekitar Rp 657,1 triliun sepanjang 2018. Pendapatan itu nyaris dua kali lipat dari Google Play Store yang hanya US$ 24,8 miliar atau Rp 349,7 triliun.
Meski begitu, pertumbuhan pendapatan Google Play Store lebih cepat ketimbang App Store. Google Play Store tumbuh 27,3% dari pendapatan 2017 (year on year/yoy) sebesar US$ 19,5 miliar. Sementara App Store tumbuh 20,4% yoy dari US$ 38,7 miliar.
Secara keseluruhan, menurut laporan Sensor Tower, pendapatan keduanya tumbuh 22,7% menjadi US$ 71,3 miliar atau sekitar Rp 1.005,3 triliun.
(Baca: Bisnis Telekomunikasi Diprediksi Minus, Operator Garap Layanan Digital)
Pesatnya pertumbuhan Google Play Store ditopang oleh jumlah unduhan yang besar. Pengunduhan aplikasi pertama di Google Play Store 160% lebih besar ketimbang App Store, yakni mencapai 75,7 miliar aplikasi, yang mayoritas gratis. Jumlah tersebut meningkat 13% dibanding 2017, yang mencapai 67 miliar aplikasi.
Sementara pengunduhan aplikasi pertama di App Store tumbuh 6,6% yoy dari 27,8 miliar menjadi 29,6 miliar aplikasi pada 2018. Secara keseluruhan, pengunduhan aplikasi pertama di kedua platform tersebut tumbuh 11,1%, demikian dikutip dari Phone Arena, akhir pekan lalu (18/1).
Lalu, aplikasi gim masih jadi yang paling banyak diunduh pada 2018. Kontribusi gim terhadap total unduhan di Google Play Store maupun App Store mencapai 77%. Meski masih jadi yang terbesar, kontribusinya turun dibanding 2017 yang mencapai 82%.
(Baca: Google Dikabarkan Taruh Rp 317 Triliun di Surga Pajak Bermuda)
Pemasukan kotor dari gim ke Google Play Store tumbuh 24,2% yoy dari US$ 17,3 miliar menjadi 21,5 miliar. Sementara pemasukan kotor dari gim ke App Store tumbuh 10% yoy dari US$ 30,1 miliar menjadi US$ 33,2 miliar.
