Amazon Berencana Buka 3.000 Toko Tanpa Kasir
Perusahaan e-commerce Amazon.com Inc berencana membangun 3.000 toko tanpa kasir bernama Amazon Go hingga 2021. Hanya, menurut salah seorang narasumber, CEO Amazon Jeff Bezos masih bereksperimen terkait format toko.
Misalnya, toko yang menyediakan bahan makanan segar atau terbatas pada kelontong saja, seperti 7-Eleven, Alfamart, dan Indomart. "Bisa juga toko di mana pelanggan bisa mengambil langsung produk dengan cepat seperti di Inggris," ujar sumber tersebut, dikutip dari Bloomberg, Kamis (20/9).
Hanya, juru bicara Amazon enggan mengkonfirmasi rencana tersebut. Yang pasti, Amazon butuh dana besar untuk merealisasikannya. Sebab, harga satu perangkat mesin kasir pintar mencapai lebih dari US$ 1 juta atau Rp 14,8 miliar.
Di lain kesempatan, Bezos mengatakan dirinya sangat tertarik membangun toko secara fisik dengan konsep yang baru. Bahkan, dirinya siap merugi di awal untuk merealisasikan keingiannya itu.
Amazon pertama kali meluncurkan toko tanpa kasir di dekat kantor pusatnya, di Seattle, Amerika Serikat (AS) pada 2016. Setelah itu, Amazon membangun dua toko lainnya di Seattle dan Chicago. Namun, dua toko baru itu menyajikan salad, sandwich dan makanan ringan saja.
(Baca juga: Amazon Panaskan Persaingan E-Commerce di Indonesia)
Amazon mengusung konsep makan on the go lewat Amazon Go ini. Karena tidak ada kasir, pembeli bisa masuk ke Amazon Go menggunakan aplikasi ponsel pintar (smartphone). Begitu pembeli masuk ke toko, kamera dan sensor melacak apa yang mereka ambil dari rak dan apa yang mereka pasang kembali.
Secara otomatis, kamera dan sensor tersebut akan menghitung jumlah tagihan. Nah, pembeli akan menerima notifikasi atas tagihan tersebut, sebab mereka sudah memindai layanan kasir ketika masuk Amazon Go.
Setelah tersiarnya kabar Amazon bakal membangun 3 ribu Amazon Go ini membuat harga saham pesaing turun. Harga saham Walmart Inc, misalnya, menurun 0,6%. Lalu saham Target Corp turun 1,5% dan Kroger Co menurun 3,1%.
Yang menarik, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Amazon berencana masuk ke Indonesia. "Saya mau memastikan mereka memenuhi regulasi di Indonesia, terutama kesiapan dalam membayar pajak," kata dia.