Jenis dan Fungsi Akar Tumbuhan di Hutan Tropis
Secara garis besar, fungsi akar tumbuhan yakni untuk menyerap air dari dalam tanah. Selain itu bagian ini bisa membuat tumbuhan berdiri kokoh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, akar diartikan sebagai organ tumbuhan yang tertanam di dalam tanah.
Mengutip dari buku berjudul "Karakteristik Morfologi Tumbuhan", terbitan Deepublish tahun 2021, bagian bawah sumbu tanaman yang paling dahulu berkembang adalah akar. Organ ini berasal dari radikula yang tumbuh dan bergerak ke bawah tanah (geotrop).
Pada umumnya, letak akar memang di bawah permukaan tanah. Namun ada juga akar yang tumbuh ke atas karena hasil modifikasi.
Pengertian Akar Tumbuhan
Radikula atau akar lembaga merupakan cikal bakal dari akar. Dalam prosesnya, radikula berasal dari biji yang menghasilkan akar dan bagian ini nantinya berkembang menjadi akar utama.
Akar memiliki dua jaringan utama yaitu bagian terluar dan terdalam. Lapisan pertama disebut sebagai epidermis. Bagian ini merupakan deretan sel rapat dan berfungsi sebagai susunan pelindung.
Sedangkan untuk bagian terdalam yakni korteks. Jaringan ini memiliki susunan yang lebih tebal dan berada di dalam epidermis.
Warna akar biasanya tidak hijau. Tapi juga bergantung pada bentuk dan jenisnya. Akar umumnya bewarna kecokelatan sampai keputih-putihan. Jika diklasifikasikan kembali, akar pun memiliki sifat atau karakteristik tersendiri.
Sifat-Sifat Akar
Di samping batang dan daun, akar termasuk bagian pokok tumbuhan. Akar mejadi organ utama untuk tumbuhan. Sebab, bagian ini berperan untuk memasok air dan meyerap zat makanan di dalam tanah.
Akar memiliki sifat atau karakteristik. Berikut ini beberapa di antaranya.
- Untuk berkembang, akar umumnya bergerak mengarah ke bawah tanah (geotropic). Akar pun bisa mendekat ke sumber air (hydrotropic) dan menjauhi cahaya (phototropic).
- Akar memiliki rambut-rambut. Bagian ini bersifat uniseluler.
- Akar tumbuhan tidak memiliki tunas, nodus, dan internodus.
Melihat dari sifat-sifatnya, akar bisa tumbuh secara vertikal dan horizontal. Pertumbuhan akar bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan media tanam. Bagian ini memiliki andil besar untuk mencari sumber air dan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman.
Dalam prosesnya pertumbuhannya, bentuk akar tidak beruas dan berbuku-buku. Ujung akar akan terus berkembang, biasanya semakin runcing. Hal ini akan memudahkannya saat menembus tanah.
Bagian Akar
Bagian akar umumnya terdiri dari tiga bagian utama. Di antara yaitu todung akar, inti akar, dan rambut akar. Meski demikian masih ada beberapa bagian akar yang memiliki fungsi dan peranan penting lainnya.
Anne Nelistya dalam bukunya "Mengenal Bagian-bagian Tumbuhan (2007)" menuliskan beberapa bagian yang ada pada organ akar. Berikut ini penjelasannya.
- Todung akar. Bagian ini berfungsi sebagai pelindung saat ujung akar masuk ke dalam tanah.
- Inti akar. Bagian ini berada di pusat akar. Fungsinya sebagai pengangkut air dari akar ke daun, serta penyebar fotosintetis dari daun ke bagian lainnya.
- Rambut akar. Ini bagian yang berfungsi sebagai perluasan untuk menyerap air dan zat makanan di dalam tanah.
- Batang akar. Letaknya berada di antara pangkal dan ujung akar.
- Ujung akar. Bagian ini akan terus tumbuh dan menjadi pengikat tumbuhan agar tetap kokoh berdiri.
Jenis-jenis Akar
Menyadur dari buku "Karakteristik Morfologi Tumbuhan", terbitan Deepublish tahun 2021, jenis-jenis akar bisa dibedakan berdasarkan sistem perakarannya. Pada proses pertumbuhan tanaman, setidaknya ada dua sistem perakaran: yaitu sistem tanggung atau radix primaria dan sistem serabut, yang dikenal juga dengan istilah radix adventica.
Sistem Perakaran Tanggung
Sistem perakaran tanggung adalah akar besar yang berkembang dan berubah di dalam tanah menjadi akar pokok. Nantinya, pada akar ini ada beberapa cabang. Akar yang termasuk dalam kategori ini ialah tumbuhan berbiji terbelah dan berbiji terbuka.
Dalam sistem ini pun, bentuk-bentuk akar bisa dibedakan kembali. Berdasarkan tipe percabangannya, terdapat dua bentuk akar yaitu sedikit atau tidak bercabang dan bercabang.
Untuk yang sedikit dan tidak bercabang memiliki bentuk gasing, tombak, dan benang. Contohnya seperti bengkoang, wortel, dan bawang.
Sementara untuk yang bercabang biasanya berbentuk kerucut, terus tumbuh ke bawah, dan memiliki banyak cabang. Bentuk ini bisa dilihat pada akar tanaman jati putih.
Sistem Perakaran Serabut
Perakaran serabut bisa dijumpai pada tanaman berkeping satu. Dalam sistem ini, akar kecil akan terus keluar pada pangkal batang saat akar primernya mula berhenti berkembang dan mati.
Bentuk akarnya bisa diurutkan berdasarkan akar penyusunnya. Misalnya pada tumbuhan padi, pohon kelapa, dan lainnya. Dari penjelasan di atas, bentuk-bentuk akar tumbuhan yang disebutkan itu bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Hutan Tropis
Sistem perakaran tanggung dan serabut juga bisa ditemukan pada semua tumbuhan di hutan, terutama wilayah hutan tropis di Indonesia. Negara ini termasuk sebagai negara yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia dengan luas mencapai 111,5 juta hektare (ha).
Dalam buku terbitan Mulawarman University Press berjudul "Literasi Hutan Tropis Lembab dan Lingkungannya", hutan tropis berada di wilayah yang terletak pada lintang 23,5 derajat LU- 23,5 derajat LS. Hutan ini adalah jenis hutan yang selalu basah sepanjang tahun dan memiliki vegetasi tumbuhan berdaun lebar dan pohon-pohon tinggi yang rapat.
Menurut penjelasan di laman indonseia.go.id, tercatat ada 25 ribu jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Dilihat dari penyebarannya, hutan hujan tropis Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan, dari pohon, perdu, rumput, bahkan parasit, dan tumbuhan anggrek (orchidaceae).
Fungsi Akar pada Tumbuhan Tropis
Secara umum, fungsi akar tumbuhan yang paling utama adalah untuk menyokong tumbuhan, menyerap air dan zat makanan, yang kemudian diangkut sekaligus disebarkan ke seluruh bagian tanaman.
Untuk pohon di hutan tropis, akar tumbuhan tidak hanya berfungsi seperti itu. Akar pohon memiliki memiliki peran yang jauh lebih besar, khususnya untuk kehidupan manusia.
Dirangkum dari berbagai sumber, akar pohon di hutan tropis bisa menyerap air dalam skala besar, sehingga bisa mencegah banjir.
Selain itu akar yang besar, kuat, dan panjang, akan mengikat tanah dengan kuat. Hal ini bisa mencegah pergeseran tanah maupun longsor.