Pesta Diskon 11.11, Alibaba Cetak Rekor Penjualan Tembus Rp 538 T

Aria W. Yudhistira
12 November 2019, 07:10
alibaba
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Ilustrasi Alibaba. Alibaba mencatatkan penjualan kotor atau gross merchandise value (GMV) senilai 268,4 miliar yuan atau US$ 38,4 miliar dari transaksi yang menggunakan Alipay.

Alibaba Group, raksasa e-commerce asal Tiongkok, mencetak rekor penjualan dalam pesta diskon 11.11. Festival belanja online yang hanya berlangsung 24 jam tersebut, Alibaba mencatatkan penjualan kotor atau gross merchandise value (GMV) senilai 268,4 miliar yuan atau US$ 38,4 miliar dari transaksi yang menggunakan Alipay.

Dalam rupiah, nilai tersebut setara dengan Rp 538,5 triliun. Dibandingkan tahun lalu, Global Shopping Festival 2019 mengalami pertumbuhan 26 persen.

“Hari ini kami menunjukkan kepada dunia bagaimana wujud masa depan konsumsi bagi brand dan konsumen,” kata Fan Jiang, Presiden Taobao dan Tmall, saat memberi sambutan penutupan Global Shopping Festival 2019, Selasa 12 November pada dini hari.

Menurut dia, pencapaian ini sekaligus menunjukkan bentuk baru konsumsi dan perilaku konsumen di Tiongkok. Pasar Tiongkok tetap besar dan tumbuh kuat di tengah isu perang dagang dan perlambatan ekonomi negara Panda tersebut.

“Kami memenuhi permintaan konsumen Tiongkok yang semakin tumbuh dan membantu mereka meningkatkan gaya hidup mereka, sambil memperkenalkan kepada para pengguna baru tentang ekonomi digital kami di seluruh Tiongkok dan dunia,” ujarnya.

(Baca: Serba-Serbi 11.11 dan Isu Keamanan Siber Saat Pesta Diskon)

Sejak digelar pada 2009, transaksi pesta diskon 11.11 terus melesat seperti tergambar dalam databooks di bawah ini. 

Terdapat lebih 200 ribu merek dari 78 negara yang ikut serta dalam festival belanja pada tahun ini. Beberapa adalah merek asal Indonesia yang sudah akrab di pasar Tiongkok antara lain, Tango, Indomie, kopi Kapal Apibiskuit Nabati, hingga produk kosmetik Ellips keluaran Kino yang baru membuka flagship online di Tmall global berbarengan dengan festival ini.

Chun Li, Co-President Lazada Group & CEO Lazada Indonesia, mengatakan produk vitamin rambut Ellips berhasil melakukan 11 ribu pesanan selama festival berlangsung. Total penjualan yang berhasil diraih mencapai lebih 1 juta yuan atau sekitar Rp 2 miliar. Angka ini bahkan 40 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata penjualan produk tersebut.

“Ini menunjukkan bagaimana merek Indonesia dapat mencapai percepatan pertumbuhan secara global,” tuturnya.

Lima negara teratas yang menjual produk ke Tiongkok adalah Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan Jerman. Produk yang paling banyak dibeli konsumen Tiongkok dari luar negeri antara lain suplemen makanan, produk kecantikan, serta barang kebutuhan anak-anak dan bayi.

(Baca: Jelang 11.11, GoPay, DANA, Shopee dan Lazada Beri Diskon hingga 99%)

Ada 299 merek yang nilai penjualannya melampaui 100 juta yuan (US$14,3 juta). Bahkan 15 merek di antaranya nilai penjualannya tembus 1 miliar yuan (US$143,0 juta). Beberapa merek yang termasuk kelompok ini adalah Apple, Bose, Estée Lauder, Gap, H&M, L’Oréal, Levi’s, MUJI, Nestlé, Nike, Philips, The North Face, Under Armour, dan Uniqlo.

Tiongkok memang tengah menggencarkan konsumsi warganya. Tak hanya di kota-kota metropolitan, seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzen, melainkan juga ke kota-kota kecil. Terutama ke kalangan anak-anak muda sebagai pasar terbesar yang sangat menginginkan produk-produk gaya hidup.

Alvin Liu, General Manager of Tmall Import and Export mengatakan, sekitar 55 persen konsumen di Tmall merupakan anak muda yang lahir pasca-1990-an. Adapun sekitar 42 persen berasal dari kota-kota kecil.

“Konsumen di kawasan pedesaan diprediksi akan semakin besar dan kuat, terutama anak-anak muda,” kata dia.

Editor: Redaksi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...