Realisasi Investasi Migas hingga Akhir September Baru 54% dari Target

Image title
25 Oktober 2021, 17:07
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). Pertamina EP menargetkan produksi minyak pada t
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). Pertamina EP menargetkan produksi minyak pada tahun 2020 sebesar 85.000 barel per hari (BOPD) dan gas 932 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Migas (ESDM) mencatat realisasi investasi sektor migas pada kuartal III 2021 mencapai US$ 9,07 miliar atau 54% dari target tahun ini sebesar US$ 16,81 miliar. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso menjelaskan realisasi ini terdiri dari investasi hulu sebesar US$ 7,65 miliar dan hilir US$ 1,42 miliar. Ia menyebut rendahnya realisasi investasi sektor migas tahun ini disebabkan adanya beberapa hambatan. Antara lain seperti perubahan investasi di sisi hilir utamanya pada investasi kilang.

"Ada hambatan antara lain perubahan investasi hilir pada kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR)," ujarnya dalam Konferensi Pers Virtual terkait Update Kebijakan dan Capaian Kinerja Sektor ESDM Triwulan III Tahun 2021, Senin (25/10).

Advertisement

Meski demikian, Alimuddin menegaskan pihaknya bakal menggenjot agar target investasi di tahun ini dapat tercapai. Adapun target investasi sektor hulu tahun ini ditetapkan sebesar US$ 12,38 miliar sementara target hilir sebesar US$ 4,43 miliar dengan total US$ 16,81 miliar. 

Angka ini berbeda dengan target yang sebelumnya dipatok pemerintah. Pada Januari 2021, pemerintah menargetkan investasi migas sebesar US$ 17,59 miliar, naik 45% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rinciannya, kontribusi dari hulu sebesar US$ 12,38 miliar dan hilir mencapai US$ 5,2 miliar. Namun, pihak ESDM belum merinci mengapa ada perubahan target investasi migas. 

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih optimistis realisasi investasi migas di sektor hilir tidak akan terlalu jauh dari target. Pasalnya, realisasi fisik pada proyek RDMP Balongan dan RDMP Balikpapan sudah terlihat.

"Secara nominal memang belum tercatatkan saja. Tetapi proyeksi kami 63% tercapai lah dari target," katanya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji memaparkan realisasi investasi migas pada 2020 sebesar US$ 12,09 miliar atau 89% dari target. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia dan melambatkan kegiatan perekonomian, pencapaian ini cukup menggembirakan.

"Kita apresiasi betul KKKS yang telah berupaya keras dalam masa yang sulit ini," kata Tutuka dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM.

Pemerintah menurut dia akan memberikan insentif untuk menarik investasi migas. Khusus di hulu migas, Pemerintah menyiapkan peraturan terkait pengembangan wilayah kerja (WK) migas konvensional dan non konvensional yang diharapkan dapat mempermudah investor.



Insentif lainnya adalah penerapan fleksibilitas cost recovery atau gross split, tax holiday, investment credit,  serta akses data hulu migas (open data).

Sedangkan strategi meningkatkan investasi hilir migas terutama dilakukan melalui upaya kerja sama Pemerintah dan badan usaha untuk pembangunan kilang baru (GRR) dan peningkatan kapasitas kilang (RDMP).

"Investasi di hilir migas diharapkan dari pengembangan kilang yang telah dijadwalkan dan saat ini berjalan dengan baik. Itu yang jadi target utama," ungkap Tutuka.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement