Pemimpin G20 Targetkan 70% Vaksinasi Dunia pada Tahun Depan

Rezza Aji Pratama
31 Oktober 2021, 09:53
Lim Huey Teng Seorang pekerja konstruksi menerima dosis vaksin penyakit virus korona (COVID-19), Sinovac, di sebuah truk vaksinasi di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/6/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/nz/cf
Lim Huey Teng Seorang pekerja konstruksi menerima dosis vaksin penyakit virus korona (COVID-19), Sinovac, di sebuah truk vaksinasi di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/6/2021).

Para pemimpin negara-negara G20 mendukung komitmen World Health Organization untuk menargetkan 40% vaksinasi di akhir 2021 dan 70% di pertengahan 2022. 

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan para pemimpin G20 membahas upaya bersama untuk keluar dari krisis akibat pandemi COVID-19, baik krisis kesehatan maupun krisis ekonomi. 

“Para pemimpin pun sepakat dan menyampaikan pandangan tentang pentingnya mencapai strategi global vaksinasi yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO),” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/10), seusai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT G20 di La Nuvola. 

Hal lain yang banyak disinggung oleh para pemimpin adalah kerja sama erat antara menteri keuangan dan menteri kesehatan. Selain itu juga dengan organisasi internasional seperti WHO, Bank Dunia, IMF, dan organisasi lainnya termasuk ketersediaan dana dalam menghadapi pandemi. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya menekankan pentingnya penguatan arsitektur kesehatan global inklusif yang berpegang teguh pada prinsip solidaritas, keadilan, transparansi, dan kesetaraan. 

Presiden mengusulkan beberapa langkah antara lain pertama membuat mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global, menyusun protokol kesehatan global untuk aktivitas lintas negara, dan mengoptimalkan peran G20 dalam upaya mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan esensial,” jelas Retno. 

Selain penguatan ketahanan kesehatan global, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya mempercepat pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, lebih inklusif, dan berkelanjutan. Pada saat ini, terbentuk pandangan bersama di antara para pemimpin bahwa keadaan ini belum usai dan ekonomi dunia masih belum bangkit kembali. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...