Sejarah ASEAN, Organisasi yang Akan Dipimpin Indonesia 2023

Dzulfiqar Fathur Rahman
9 Desember 2022, 17:18
Presiden Jokowi Menerima Kepemimpinan Indonesia Atas ASEAN
ekon.go.id

Indonesia akan memimpin perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023. Kepemimpinan ini akan memperpanjang catatan kontribusi Indonesia ke dalam sejarah organisasi kawasan ini.

Indonesia menerima tongkat estafet kepemimpinan ASEAN dari Kamboja pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada November 2022 di Phnom Penh, Kamboja. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kursi ketua ini secara simbolis dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

“Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023,” kata Presiden Jokowi. “Keketuaan Indonesia akan (mengusung tema) ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.”

Indonesia akan memimpin ASEAN sesaat setelah RI selesai memimpin organisasi negara-negara terkaya di dunia, yaitu Kelompok 20 (G20). Ini menandai kelanjutan diplomasi Indonesia dalam forum-forum internasional strategis.

(Baca: Bank Dunia Sebut Indonesia Salah Satu Calon Superstar Ekonomi ASEAN)

Sejak awal, Indonesia telah berkontribusi terhadap ASEAN. Pada 1967, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina membentuk organisasi regional ini. Sebagai Menteri Luar Negeri saat itu, Adam Malik mewakili Indonesia.

Para perwakilan kelima negara ini bertemu di Bangkok dan melakukan negosiasi yang kemudian disebut “diplomasi berkaus olahraga” (atau sports-shirt diplomacy). Setelah bertukar pandangan, mereka kemudian menandatangani deklarasi yang membentuk ASEAN. Ini juga dikenal sebagai Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok.

Para pendiri mengarahkan ASEAN untuk menjadi wadah kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, pendidikan, dan lainnya. Di samping itu, organisasi yang mewakili 3,4% ekonomi dunia ini juga bertujuan untuk mendorong perdamaian dan stabilitas.

Tujuan yang terakhir ini berkaitan dengan konteks pembentukan ASEAN. Ide membentuk ASEAN sebetulnya pertama kali muncul saat Thailand sedang menengahi sengketa antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...