Henry Louis Le Chatelier, Sang Pencetus Kesetimbangan Kimia

Image title
27 September 2021, 18:05
Henry Louis Le Chatelier ( 1850-1936 ), sang kimiawan dan penemu konsep kesetimbangan kimia asal Prancis
Gettyimages
Henry Louis Le Chatelier ( 1850-1936 ), sang kimiawan dan penemu konsep kesetimbangan kimia asal Prancis

Teori kesetimbangan kimia ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Prancis bernama Henry Louis Le Chatelier. Dia lahir pada 8 Oktober 1850 dan meninggal pada 17 September 1936. Teori mengenai kesetimbangan kimia dia temukan dan dirumuskan dalam buku yang berjudul Recherches sur les Equilibre Chimiques (Penelitian Mengenai Kesetimbangan Kimia).

Karyanya kini menjadi pedoman dalam salah satu rumus kimia hingga kini. Hal itu disebabkan karena dirinya berhasil merumuskan hubungan antara reaksi yang terjadi pada sistem kesetimbangan kimia dengan aksi atau pengaruh yang diberikan dari luar. Hubungan yang lebih dikenal dengan asas yang diberi nama dengan namanya itulah yang lebih memopulerkan namanya.

Asas itu berbunyi bahwa "apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung dilakukan suatu aksi, timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat diperkecil".

Pandangan Henry Louis Soal Kesetimbangan Kimia Prinsip Le Chatelier

Sistem selalu bertindak meniadakan perubahan dalam kesetimbangan kimia; untuk mengembalikan keseimbangan, sistem akan mendukung jalur kimia mengurangi atau menghilangkan gangguan sehingga menstabilkan kembali pada kesetimbangan termodinamika.

Dengan kata lain, ketika suatu sistem pada kesetimbangan mengalami perubahan konsentrasi, suhu, volume, atau tekanan, maka sistem menyesuaikan (sebagian) dirinya untuk meniadakan pengaruh perubahan yang diterapkan dan keseimbangan baru tercapai.

Hukum kualitatif ini memungkinkan seseorang untuk membayangkan perpindahan kesetimbangan reaksi kimia. Misalnya: perubahan konsentrasi reaksi dalam kesetimbangan untuk persamaan berikut:

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

Jika seseorang meningkatkan tekanan reaktan, reaksi akan cenderung bergerak ke arah produk untuk mengurangi tekanan dari reaksi.

Namun pertimbangkan contoh lain: dalam proses kontak untuk produksi asam sulfat, tahap kedua merupakan reaksi bolak-balik (reversibel):

2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g)

Reaksi maju (mengarah pada pembentukan produk) bersifat eksotermik dan reaksi balik (mengarah pada reaktan) bersifat endotermik. Dilihat dengan prinsip Le Chatelier jumlah energi panas dalam sistem yang lebih besar akan mendukung reaksi balik yang endotermik, karena hal ini akan menyerap peningkatan energi; dengan kata lain kesetimbangan akan bergeser ke reaktan untuk menghilangkan tekanan panas yang ditambahkan.

Demi alasan yang sama, suhu yang lebih rendah akan mendukung reaksi maju yang eksotermik, dan menghasilkan lebih banyak produk. Reaksi bekerja dengan cara ini, karena kehilangan entropi pada reaksi membuatnya kurang eksotermik seiring dengan meningkatnya suhu; Namun reaksi yang menjadi lebih eksotermik dengan meningkatnya suhu tampaknya akan melanggar prinsip ini.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...