5 Fakta Menarik Tentang Suku Aborigin, Penduduk Asli Benua Australia

Dwi Latifatul Fajri
25 Oktober 2021, 18:18
Suku Aborigin
Britannica.com Courtesy of the Australian News and Information Bureau, New York

Australia merupakan benua yang letaknya berdekatan dengan Indonesia. Aborigin menjadi penduduk asli benua tersebut. Aborigin bukanlah kelompok homogen, melainkan berbagai kelompok yang membentuk budaya di benua Australia.

Sebelum bangsa Eropa atau orang kulit putih datang ke Australia, negara ini memiliki penduduk asli. Penduduk asli suku Australia adalah suku Aborigin.

Suku Aborigin tinggal di benua Australia selama kurang lebih 50.000 tahun. Sebanyak 250 bahasa dan 600 dialek berbeda dipakai suku Aborigin yang tersebar di seluruh Australia. Ada dua kelompok, yaitu suku Aborigin yang mendiami Australia, setelah Inggris menjajah pulau tersebut tahun 1788.

Kelompok kedua adalah penduduk di kepulauan Selat Torres. Penduduk ini juga tinggal Queensland, negara bagian Australia dan Papua Nugini. Mereka berasal dari Melanesia, yang memiliki budaya berbeda dari Aborigin di benua utama. Berikut fakta menarik tentang suku Aborigin:

1. Senjata Suku Aborigin

Boomerang merupakan senjata suku Aborigin untuk berperang. Senjata ini terbuat dari kerangka yang ditempa ketika pertempuran antar suku. Mengutip nationalgeographic.com, pisau bumerang memiliki panjang 18 inci atau 54,72 cm.

Selain sebagai senjata tempur bumerang dipakai untuk menggali, menyembelih hewan, dan membuat musik tradisional. Para peneliti menemukan senjata suku Aborigin yang lain seperti perisai dan tongkat. Alat ini ditemukan dalam karya seni yang dibuat di gua.

Gambaran seni ini memperlihatkan serangkaian tarian dan upacara adat suku Aborigin. Bumerang menjadi senjata multifungsi bagi suku Aborigin. Senjata ini bisa menjadi tongkat penggali, palu, berburu, dan ritual.

Selain bumerang, ada juga senjata suku Aborigin lainnya yaitu:

  • Tombak berburu

Mengutip dari mbantua.com.au, tombak berburu terbuat dari batang anggur Tecoma. Batang pohon anggur merambat ke tempat lain. Suku Aborigin meluruskan batang itu untuk menjadi senjata. Ukuran tombak sekitar 270 cm.

Caranya membuat tombak yaitu potong pohon panaskan cabang pohon di atas api kecil. Kemudian dibentuk menjadi tombak yang diingin. Duri kayu dilekatkan pada ujung tombak memakai urat kanguru dan hewan emu. Di ujung berlawanan dibuat meruncing sesuai pelempar tombak.

  • Pelempar Tombak atau Woomera

Woomera merupakan pelempar tombak yang dibuat dari kayu Mulga. Kegunaan senjata ini dirancang untuk meluncurkan tombak. Ada pelempar untuk mencengkeram ujung yang dilapisi resin.

Penempatan ujung tombak ke pasak kecil di ujung woomera. Lalu tombak bisa diluncurkan dengan kekuatan besar untuk memburu mangsa. Ada potongan batu kuarsa yang sangat tajam dimasukkan ke dalam resin. Batu kuarsa ini bisa digunakan untuk memotong, membentuk atau mengasah. .

  • Perisai

Perisai terbuat dari batang pohon mulga. Pria di suku Aborigin memakai alat ini untuk pertempuran dan upacara adat. Seperti senjata lainnya, desain perisai bisa bervariasi di wilayah berbeda. Banyak perisai yang memakai corak tradisional. Sementara perisai yang dibuat suku lain polos.

  • Klub

Klub atau Club terbuat dari kayu mulga dengan variasi bentuk. Bentuknya tajam seperti silet dan ada pegangan. Senjata ini dipakai untuk upacara, pertempuran, menggali, dan alat dekorasi.

2. Asal Suku Aborigin

Awalnya suku Aborigin di Australia berasal dari Asia lalu berpindah ke kepulauan di Asia Tenggara. Kemudian suku ini menetap di benua Australia selama 45.000-50.000 tahun.

Mengutip dari jurnal britannica.com, beberapa peneliti mengklaim manusia purba ada sekitar 65.000 sampai 80.000 tahun lalu. Beberapa ahli menemukan perpindahan manusia modern keluar dari Afrika, menuju Asia Barat ke Selatan sampai Asia Tenggara.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...