Mengenal Rumah Tradisional, Pakaian, dan Kebudayaan Suku Togutil

Dwi Latifatul Fajri
25 Oktober 2021, 15:58
Suku Togutil
vendelin.org/Toomas Vendelin

Suku Togutil Halmahera merupakan kelompok manusia yang tinggal di hutan secara berpindah-pindah. Suku ini tinggal di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli. Wilayah tersebut masuk Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Asal usul suku Togutil awalnya tinggal secara berkelompok di sekitar sungai. Togutil diartikan sebagai suku terbelakang karena hidupnya bergantung pada hutan. Kelompok ini juga tinggal di pinggir sungai.

Rumah Tradisional Suku Togutil

Rumah adat suku Togutil
Rumah adat suku Togutil (vendelin.org/Toomas Vendelin)

Suku Togutil membangun rumah sederhana yang terbuat dari kayu dan atapnya terbuat dari bambu. Umumnya rumah mereka tidak berdinding dan lantainya terbuat dari papan.

Rumah tradisional ni disebut Babak. Bagian atap ditutupi daun lontar yang sudang kering. Bagian dinding terbuat dari daun lontar yang sudah dijahit. Tulang kepala babi hutan digantung di depan rumah.

Struktur fisik rumah ini dibagi menjadi 3 tipe yaitu tipe sederhana, sedang, dan lengkap. Mengutip dari jurnal "Pemanfaatan Keanekaragaman Genetik Tumbuhan", tipe sederhana hanya terdiri dari satu bangunan gubuk Ukuran gubuk sekitar 1,5 x 2 meter yang terbuka di semua sisinya.

Di dalam gubuk itu ada balai-balai untuk tempat menerima tamu dan tidur. Dapur sederhana dibuat dari tungkuan api. Pada malam hari, tungku ini berfungsi sebagai perapian untuk menghangatkan badan dan pengusir nyamuk.

Tipe sedang ditambah satu gubuk untuk dapur di bagian luar gubuk utama. Sedangkan tipe lengkap terdiri dari beberapa gubuk yang bisa untuk tempat tidur anak-anak, keluarga, dan tamu.

Suku Tugutil mengenal tiga konsep tempat tinggal yang berfungsi melengkapi dalam kehidupan. Tiga tingkatan itu antara lain kesatuan rumah (o tau), kesatuan pemukiman (o gorere moi), dan kesatuan hutan.

Rumah suku Togutil dibagun sekitar 20 sampai 100 meter dari tepi sungai. Pemukiman biasanya dibangun lebih jauh sekitar 20 -500 meter. Ada juga yang mencapai jarak 1-6 km. Berdasarkan pengamatan dan penelitian satuan pemukiman ini disebut Totodoku dan Tukur-Tukur. Pemukiman ini dibangun berdekatan dan melingkar, sehingga jarak antar rumah sekitar 10-50 meter.

Pakaian Adat Suku Togutil Halmahera

Suku Togutil tinggal di pedalaman Halmahera Tengah dan Timur laut. Tinggal di pedalaman pulau terbesar di Maluku Utara, suku Togutil memakai bahasa Tobelosama seperti masyarakat yang tinggal di pesisir, yaitu suku Tobelo.

Orang Tobelo dikategorikan sebagai penduduk pesisir yang relatif maju. Mereka memiliki bentuk badan dan warna kulit seperti orang Togutil. Perbedaanya adalah orang Togutil memiliki ciri-ciri Melayu lebih kuat dibanding Tobelo.

Pakaian tradisional suku Togutil sederhana, mereka memakai cawat kain sederhana untuk menutupi tubuh. Mengutip dari jurnal berjudul "An Adaption Of The Endangered Togutil Tribe’s Local Wisdom Into An Animation Character Design" celana tersebut terbuat dari pohon Torkowe tua yang sudah dikupas, dihaluskan, dan dikeringkan selama sehari.

Pakaian tradisional suku Togutil bisa bertahan dipakai selama setahun. Kini suku ini memakai pakaian modern seperti kebanyakan orang. Mereka berpindah-pindah di hutan untuk membuat pemukiman kecil. Biasanya suku ini memilih tinggal di tepi sungai.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...