Mengenal Makna, Gerakan, dan Pola Lantai Tari Tor Tor

Dwi Latifatul Fajri
16 November 2021, 08:46
Tari Tor Tor
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.

Suku Batak tinggal di provinsi Sumatera Utara yang memiliki beragam budaya dan kesenian. Kesenian suku Batak dilakukan secara turun temurun, termasuk tarian tradisional. 

Tarian tradisional ini Batak dipakai untuk menyambut tamu, pesta perkawinan, sampai tarian kematian untuk orang yang meninggal dunia. Contohnya saja masyarakat Batak Toba yang berada di desa Penanggalan memiliki tradisi upacara kematian. 

Upacara kematian Tortor  diadakan oleh keluarga. Mereka mengadakan manortor (menari) di hadapan orang yang telah meninggal dunia. Maksud upacara menari ini dilakukan sebagai bentuk rasa ikhlas kepergian dan penghormatan untuk keluarga. 

Sejarah Tor Tor

Tari Tor Tor berasal dari Sumatera Utara yang kini  terus dilestarikan suku Batak Toba.  Mengutip dari jakartatourism.go.id, tari Tor Tor juga menjadi tarian tradisional etnis Batak Mandailing di Sumatera Utara. Alat musik tradisional yang digunakan sebagai pengiring lagu adalah gondang.

Tor Tor berasal dari suara hentakan kaki para penari, ketika mereka tampil di papan rumah suku Batak. Dahulu ketika kolonial Belanda, tarian ini dipakai sebagai hiburan untuk para raja. Para raja bersembunyi dari perlawanan terhadap tentara Belanda.

Ada jenis tarian Tor Tor seperti Tor Tor Pangurason, Tor Tor Sipitu, Tor Tor Tunggal Panaluan. Tari Tor Tor Pangurason dipakai sebagai tari pembersihan dan pesta besar. Tor Tor Sipitu Cawan ditampilkan ketika pengukuhan raja. Sedangkan Tor Tor Panaluan digunakan ketika desa mendapat musibah. Para dukun akan mencari petunjuk untuk mengatasi masalah, sehingga tarian ini disajikan. Ada juga tari Tor Tor untuk upacara kematian suku Batak.

Tari Tor Tor juga dipakai dalam upacara adat perkawinan  yang disebut "horja haroan batu". Upacara adat ini merupakan pesta kedatangan pengantin di kediaman laki-laki. Tarian ini dilakukan setelah pidato adat. Dalam pernikahan adat, tari Tor Tor tidak boleh dilakukan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Ada juga Tor Tor Naposo Nauli Bulung, bisa dilakukan berpasangan namun penari harus berasal dari marga berbeda.

Properti Tari Tor Tor

Alat Musik

Suku Batak memakai alat musik tradisional sebagai pengiring tari Tor Tor. Alat musik itu disebut margondang yang memiliki 3 konsep, yaitu:

1. Margondang pesta

Alat musik menyertakan gondang untuk mengungkapkan kegembiraan. Jenis alat musk ini yaitu gondang naposi, gondang mangompoi jabu (memasuki rumah), dan gondang pembangunan gereja.

2. Magandang adat

Alat musik ini dipakai untuk kegiatan menyertakan gondang sebagai sistem kekerabatan. Gondang dipakai yaitu gondang pangolin anak (perkawinan), gondang saur matua (kematian), dan gondang mamampe marga (pemberi marga).

Ada juga margondang religi yang dipakai untuk upacara keagamaan. Upacara ini dilakukan oleh Batak Purba. Sedangkan alat musik untuk upacara kematian yang dipakai adalah gondang, hasappi, taganing, dan ogung.

Properti

Mengutip dari jurnal "Bentuk Penyajian Dan Makna Gerak Tari Tortor Pada Upacara Kematian Adat Batak Toba Di Desa Penanggalan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh" yang diterbitkan Universitas Syiah Kuala, tari Tor Tor memiliki properti bernama Ulos (selendang). 

Ulos adalah selendang khas Batak yang memiliki lambak sakral, persembahan, dan pemersatu. Warna ulos memiliki simbol berbeda, contohnya ulos merah (kehidupan), hitam (hukum atau kematian), dan putih (suci).

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...