Tari Sekapur Sirih, Tradisi Menyambut Tamu ala Masyarakat Jambi

Image title
22 November 2021, 18:21
Tari Sekapur Sirih berasal dari Provinsi Jambi, dan merupakan tarian penyambut tamu kehormatan. Salah satunya digunakan ketika menyambut Komandan Satgas Pelayaran Operasi Bima Suci (OBS).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Sejumlah penari menampilkan tari Sekapur Sirih untuk menyambut Komandan Satgas Pelayaran Operasi Bima Suci (OBS) 2020 Letkol Laut (P) Waluyo (kelima kanan), Palaklat Kartika Jala Krida (KJK) 2020 Letkol Laut (P) Aris Dianto (keempat kanan), dan taruna-taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) setelah KRI Bima Suci tiba di Dermaga TNI AL Faslabuh, Selat Lampa, Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (11/11/2020).

Tari sekapur sirih berasal dari Provinsi Jambi. Sebuah provinsi di pesisir timur, di tengah pulau Sumatera. Tarian ini merupakan tradisi masyarakat Jambi dalam menyambut tamu kehormatan. Tari sekapur sirih sendiri merupakan karya seniman lokal Jambi bernama Firdaus Chatab pada tahun 1962, baru pada 1967 ditata ulang lagi oleh seniman bernama O.K. Hundrick.

Meski begitu, tari sekapur sirih tak hanya ditemukan di Jambi, tapi di beberapa daerah lain di Sumatera seperti Kepulauan Riau, Bangka Belitung hingga beberapa wilayah perbatasan Malaysia.

Dalam buku Mengenal Seni Tari Indonesia, yang ditulis oleh Muryanto, S.pd. Tari Sekapur Sirih tak cuma jadi tarian penyambut tamu kehormatan, tari Sekapur Sirih juga ditampilkan dalam persembahan upacara adat atau acara keagamaan di Jambi. Tari Sekapur Sirih juga melambangkan sopan santun, ketulusan dan keramahan masyarakat Jambi.

Pola Lantai Tari Sekapur Sirih

Berbicara soal pola lantai tari Sekapur Sirih, tidak bisa lepas dari di mana tarian tersebut dipentaskan. Tari Sekapur Sirih sendiri bisa dipentaskan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Namun pada umumnya, tari Sekapur Sirih yang dipentaskan di dalam ruangan bisa menggunakan pola lantai, sementara tari Sekapur Sirih yang digelar di luar ruangan atau outdoor jarang menggunakan pola lantai.

Tari Sekapur Sirih biasanya dilakukan oleh 12 orang penari. Uniknya, tidak semua penari adalah perempuan. Umumnya 12 penari tersebut akan terdiri dari 9 orang wanita dan 3 orang pria.

Lebih lanjut, tugas masing-masing penari pun berbeda. Namun yang pasti dari 12 orang penari, satu orang ditugaskan membawa properti berupa payung, dua orang yang menjadi pengawas dan selebihnya akan melakukan tarian.

Selain payung, properti tari Sekapur Sirih yang lain adalah wadah yang disebut Cerano. Wadah tersebut (Cerano) berisi beberapa lembar daun sirih, cerahan pinang, gambir, kapur sirih dan tembakau.

Properti Tari Sekapur Sirih

Properti tari Sekapur Sirih tidak hanya payung dan wadah yang disebut Cerano. Para penari Sekapur Sirih juga menggunakan kostum berupa baju kurung dalam yang dibalut dengan songket, serta hiasan kepala berupa sanggul lipat pandan, sunting yang terdapat kembang goyang, beringin dan cempaka.

Properti yang digunakan oleh penari pun bertambah seiring dengan perkembangan zaman. Penari kini juga menggunakan gelang kilat bahu, gelang kano, gelang pipih hingga gelang puru.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...