7 Tari Dayak yang Unik dan Penuh Makna Nilai Filosofis

Image title
6 Desember 2021, 17:28
7 Tari Dayak yang Unik dan Penuh Makna Nilai Filosofis
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/hp.
Kelompok tari Tunjung Nyaho menampilkan tarian Kamenteng dan Karungut Dayak Kalteng pada acara Palangkaraya Bangkit dan Menarilah, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (29/4/2021). Pertunjukan tari dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia tersebut diikuti puluhan penari dari kota itu dan digelar secara virtual guna menghindari kerumunan saat masa pandemi COVID-19.

Suku dayak merupakan salah satu suku yang mendiami pulau Kalimantan. Tidak hanya di Indonesia, sebagian masyarakat dayak pun diketahui menetap di daerah Serawak dan Sabah, Malaysia. Sejumlah sumber mencatat, kalau suku dayak memiliki sekitar 405 sub suku dengan adat istiadat serta budaya yang mirip satu sama lain.

Sejak dulu, suku dayak dikenal dengan ciri khas budayanya. Baik dari pakaian adat, rumah adat, sampai tariannya memiliki makna filosofis yang menarik untuk dipelajari. Khusus tarian, jumlah tari dayak cukup banyak.

Meski begitu, sebagaimana dikutip dari buku Antropologi (2009) karya Emmy Indriyawati, seni tari dayak umumnya bertema tentang kehidupan. Misalnya seperti tari tambu dan bungai yang bertema kepahlawanan, serta tari balean dadas bertema permohonan kesembuhan dari sakit.

Selain gerakannya, busana yang dikenakan oleh para penari tari dayak juga menjadi daya tarik lain, yang akan memikat mata orang-orang yang menontonnya. Tari dayak sejatinya merupakan salah satu warisan leluhur yang harus terus dijaga. Biasanya kesenian tari dayak mencerminkan setiap aspek kehidupan suku tersebut.

Walaupun tari dayak bisa bertahan hingga saat ini, namun hal itu bukan jadi alasan untuk tidak melestarikannya. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 7 tari dayak yang unik dan penuh makna nilai filosofis.

7 Tari Dayak yang Unik dan Penuh Makna Nilai Filosofis

1. Tari Kancet Papatai atau Tarian Perang Suku Dayak Kenyah

Laki-laki suku dayak umumnya digambarkan sebagai pria yang bijaksana, kuat, dan pemberani. Hal ini pun tercermin pada salah satu tari dayak bernama tari kancet papatai.

Tari kancet papatai adalah tarian perang khas suku dayak. Kesenian tradisional ini mengisahkan tentang kehebatan pahlawan suku dayak kenyah yang melawan musuh-musuhnya. Tari dayak tersebut dianggap merepresentasikan bagaimana keperkasaan dari laki-laki suku dayak kenyah.

Dalam setiap pementasannya, tari kancet papatai akan diiringi lagu berjudul Sak Paku dan instrumen alat musik bernama Ampe. Tari dayak ini memiliki gerakan yang lincah, setiap penarinya akan menari dengan penuh semangat, sembari beberapa kali berteriak.

Saat ini tarian perang khas suku dayak kenyah ini sering ditampilkan pada acara-acara besar di Kalimantan. Contohnya dalam perayaan menyambut tamu atau semacamnya.

2. Tari Hudoq

Hudoq merupakan salah satu tari dayak yang ditampilkan sebagai doa dan harapan masyarakat suku dayak, untuk mendapat hasil panen melimpah serta agar tanaman mereka terhindar dari serangan hama. Tarian ini sangat unik. Sebab, para penarinya akan mengenakan sebuah topeng kayu dengan tampilan binatang buas. Sedangkan untuk kostumnya, para penari akan mengenakan busana yang terbuat dari dedaunan hijau.

Tari hudoq diketahui berkembang di tengah masyarakat suku dayak bahau dan suku dayak Modang. Tari dayak ini kerap ditampilkan sebelum membuka lahan pertanian. Selain sebagai ucapan syukur , masyarakat suku dayak percaya bahwa setiap gerakan tari hudoq dapat menjadi sarana komunikasi dengan alam gaib.

3. Tari Hudoq Kita’

Meski fungsinya sama sebagai sarana ucapan syukur untuk hasil panen yang baik, tarian hudoq kita’ memiliki beberapa perbedaan mencolok dengan tarian hudoq.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...