Filosofi Adalah Pokok Segala Pengetahuan, Berikut Ulasannya
Filosofi adalah cabang ilmu yang juga sering disebut filsafat. Dalam dunia ilmu pengetahuan, filsafat termasuk salah satu ilmu tertetua.
Pengertian Filosofi
Secara bahasa, filosofi adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani, philo dan sophia. Philo artinya cinta, dan sophia yang berarti kebijakan atau hikmah. Jadi, filosofi atau filsafat berarti cinta kebijakan (the love of wisdom).
Sementara, secara istilah, filosofi adalah ‘ilmu istimewa’ yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah-masalah termaksud di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
Filosofi juga bisa diartikan sebagai hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik hakikat segala yang ada (Tuhan, alam semesta dan manusia).
Pengertian filosofi menurut ahli
Ada sejumlah pendapat ahli yang menjabarkan pengertian dari filsafat, yakni:
Driyakarya
Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berpikir radikal, sistematik dan universal.
Harold H. Titus (1979 )
(1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya).
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan, yaitu:
- Apa yang dapat kita ketahui? (metafisika).
- Apa yang seharusnya dilakukan? (etika).
- Sampai di manakah harapan kita? (agama).
- Apa hakikat manusia? (antropologi).
Objek Filosofi
Sebagai cabang ilmu pengetahuan, filsafat tentu memiliki objeknya tersendiri, yaitu:
- Objek Materia: segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat, segala sesuatu yang dimasalahkan oleh atau dalam filsafat; yakni segala yang meliputi hakikat Tuhan, alam dan manusia.
- Objek Forma: mencari keterangan yang sedalam-dalamnya (radikal) tentang objek materia filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
Aliran-Aliran Filosofi
Aliran filosofi atau filsafat dibagi menjadi tiga, yaitu aliran metafisika, etika, dan teori pengetahuan.
Metafisika
Metafisika berasal dari bahasa Yunani, Ta Meta Ta Phisica yang berarti sesudah, melampaui, atau di belakang realitas fisik. Jadi, metafisika berarti ada melampaui realitas fisik. Sesuatu yang ada di balik realitas fisik atau melampaui realitas fisik disebut hakikat.
Karena filsafat secara keseluruhan memelajari hakikat, maka metafisika selain sebagai bagian dari filsafat, juga dapat dipandang sebagai suatu metode bagi filsafat, yaitu bagi semua bagian filsafat.
Adapun yang masuk dalam kajian metafisika, ialah realitas benda, kosmologi, antropologi, dan teologi.
Etika
Etika adalah refleksi kritis, metodis dan sistematis tentang tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma atau tingkah laku manusia dari sudut pandang baik dan buruk. Dengan kata lain, etika mempersoalkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Terdapat beberapa aliran dalam etika, yaitu:
- Naturalisme: menganggap kebahagiaan manusia didapat dengan menurutkan panggilan fitrah dari kejadian manusia.
- Hedonisme: aliran etika hedonisme berpendrian bahwa perbuatan yang baik ialah perbuatan yang menimbulkan kenikmatan atau kelezatan.
- Utilitarisme: paham ini menyebut bahwa manusia bisa mencari kebahagiaan sebesar-besarnya untuk sesama manusia atau mahluk yang memiliki perasaan.
- Idealisme: berpendirian bahwa wujud yang paling dalam dari kenyataan ialah yang bersifat kerohanian.
- Vitalisme: aliran ini dalam nilai baik buruknya perbuatan manusia memakai ukuran ada tidaknya daya hidup yang maksimum mengendalikan perbuatan itu.
- Teologis: ukuran baik dan buruk dalam perbuatan manusia itu diukur dengan pertanyaan apakah dia sesuai dengan perintah Tuhan atau tidak.
Ilmu Pengetahuan
Sumber pengetahuan manusia adalah pikiran/rasio/jiwa manusia. Pengetahuan manusia berasal dari pengalaman (yang ditangkap indera) manusia.
Hakikat pengetahuan manusia:
- Realisme: pengetahuan manusia adalah gambar yang baik dan tepat dari kebenaran, dalam pengetahuan yang baik tergambarkan seperti apa sesungguhnya ada.
- Idealisme: pengetahuan itu tidak lain dari kejadian dalam jiwa manusia, sedang kenyataan yang diketahui manusia itu seharusya berada di luarnya.