6 Manfaat Puasa Bagi Ibu Hamil yang Perlu Diketahui
Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa. Semua kalangan berlomba ingin melaksanakannya, karena menjadi syariat yang dijalankan setahun sekali. Salah satu kalangan yang tak ingin melewatkan adalah ibu hamil.
Manfaat puasa bagi ibu hamil dapat diperoleh bila kondisi ibu dan janin sehat serta memungkinkan untuk menjalani puasa. Meski demikian, Bumil tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalani puasa.
Manfaat Puasa bagi Ibu Hamil
Manfaat puasa bagi ibu hamil tidak jauh berbeda dengan manfaat yang diperoleh orang berpuasa pada umumnya. Manfaat tersebut meliputi:
1. Menjadi Daya Kontrol Berat Badan Saat Hamil
Ibu hamil sering kali merasa lebih cepat lapar sehingga bisa meningkatkan risiko mengalami kenaikan berat badan secara signifikan. Saat berpuasa, makan hanya bisa dilakukan pada sore dan malam hari. Dengan demikian, kenaikan berat badan saat hamil bisa lebih terkontrol.
2. Memperbaiki Metabolisme Tubuh
Manfaat puasa untuk ibu hamil diyakini dapat memperbaiki metabolisme tubuh. Saat berpuasa, sel-sel di dalam tubuh akan membersihkan sisa-sisa kotoran dan memperbaiki gangguan pada sistem metabolisme tubuh.
3. Mengurangi Risiko Penyakit Diabetes
Berpuasa bisa menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dan meningkatkan kinerja insulin. Manfaat puasa ini bisa membuat ibu hamil berisiko lebih rendah mengalami diabetes.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Berpuasa bisa mengurangi risiko terjadinya sejumlah penyakit pada ibu hamil, misalnya hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Namun, manfaat puasa pada ibu hamil tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut
5. Mencegah Terjadinya Morning Sickness
Selama bulan puasa, Bunda akan makan secara teratur setiap hari yakni saat sahur dan berbuka. Ini bisa membantu Bunda terhindar dari morning sickness terutama pada awal kehamilan.
Morning sickness merupakan mual-mual sampai muntah yang biasa terjadi pada ibu hamil. Morning sickness terjadi karena asam lambung meningkat di pagi hari. Saat puasa, Bunda akan makan sahur dan berbuka pada waktu yang teratur sehingga bisa terhindar dari morning sickness.
6. Bagus untuk Psikologi Ibu Hamil
Selama puasa di bulan Ramadhan, Bunda tidak hanya menahan lapar dan haus tapi juga rasa emosi. Puasa bisa memperbaiki psikologi ibu hamil yang cenderung sensitif menjadi lebih sabar.
Risiko Puasa Saat Hamil
Usia kehamilan trimester pertama merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin, karena di periode inilah organ janin mulai terbentuk. Oleh karena itu, ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik guna menunjang tumbuh kembang janin.
Apabila asupan makanan dan minuman dibatasi karena puasa, ibu hamil yang menjalani kehamilan trimester pertama dikhawatirkan lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan di bawah normal atau melahirkan secara prematur.
Selain itu, ada beberapa masalah kesehatan lain yang bisa berisiko terjadi ketika ibu hamil menjalani puasa, di antaranya:
- Tubuh terasa lemas.
- Sakit kepala.
- Asam lambung naik.
- Dehidrasi.
- Pusing.
- Pingsan.
Meski terdapat berbagai risiko puasa di trimester pertama, bukan berarti ibu hamil dilarang berpuasa. Puasa saat hamil boleh saja dilakukan, asalkan ibu hamil dan janin dalam kondisi sehat dan memiliki berat badan yang cukup.
Untuk memastikan kondisi ibu hamil dan janin tetap sehat saat berpuasa, cukupilah asupan makanan bergizi saat berbuka dan sahur agar kehamilan tetap sehat.
Setelah mengetahui risiko dan manfaat puasa selama kehamilan, Bumil dapat memutuskan untuk tetap berpuasa atau tidak.
Sebagai catatan, ingatlah untuk tidak memaksakan diri berpuasa bila kondisi Bumil atau janin tidak memungkinkan, dan selalu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan keamanan berpuasa saat hamil.
Kaidah Fikih Puasa untuk Ibu Hamil
Syaikh Shalih bin Utsaimin menjelaskan bahwa wanita hamil dibagi dalam dua golongan dalam hukum puasa. Pertama, ibu hamil yang kuat dan semangat menjalankan puasa, tidak sulit baginya berpuasa dan tak membawa efek bagi janin maka wajib untuk berpuasa.
Kedua, wanita hamil yang tak mampu dan berat berpuasa atau badannya lemas jika harus puasa maka dalam kondisi ini hendaklah ia tak berpuasa. Apalagi jika membawa efek pada janinnya maka wajib baginya tidak berpuasa.
Jika para ibu hamil masih semangat untuk puasa dan tidak membahayakan janin, maka lanjutkan saja berpuasa.