Istiqlal, Masjid Besar Penuh Makna yang Siap Bersolek

Ameidyo Daud Nasution
17 Mei 2019, 13:06
masjid istiqlal, istiqlal, renovasi masjid istiqlal, masjid terbesar asia tenggara, masjid terbesar dunia
istiqlal.id

Pemerintah memutuskan untuk merenovasi Masjid Istiqlal, Jakarta. Renovasi ini untuk pertama kalinya dilakukan dalam 41 tahun masjid tersebut berdiri. Dana yang disiapkan untuk memperbaiki masjid yang kerap disebut terbesar seantero Asia Tenggara ini mencapai Rp 465 miliar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan perbaikan masjid ini dilakukan atas perintah langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pengerjaannya dilakukan kontraktor pelat merah, Waskita Karya, dengan jangka waktu 10 bulan. Masyakat dapat melihat wajah baru Masjid Istiqlal pada Maret 2020. 

"Presiden ingin Masjid Istiqlal jadi kebanggan negara," kata Basuki seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/5). (Baca: Masjid Istiqlal Pertama Kali Direnovasi, Sedot Dana Rp 465 miliar)

Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid (BPPMI) Asep Saepudin mengatakan ciri khas Istiqlal yang didesain Silaban bertahun-tahun lalu tak akan diubah. Renovasi dilakukan dengan tiga semangat yakni di gedung utama untuk beribadah, plasa untuk rekreasi jamaah, dan menjaga cagar budaya.

"Khas dari F. Silaban tidak akan berubah," kata Asep merujuk pada nama sang arsitek, Frederich Silaban.

Masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1961. Saat itu, Presiden Soekarno membuat sayembara bagi calon arsitek yang akan mendesain masjid ini. Hasilnya, seorang arsitek non-muslim bernama Frederich Silaban yang memenangkan sayembara dengan karya berjudul 'Ketuhanan' sebagai acuan pembangunan masjid itu. 

Masjid Istiqlal dibangun di atas lahan 9,5 hektare dengan 5.138 tiang pancang, 12 pilar raksasa, kubah dengan diameter 45 meter hingga menara setingga 6.666 sentimeter atau sesuai dengan jumlah ayat Al-Qur'an. 

Pengerjaan masjid ini dimulai pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada waktu itu. Namun, pembangunannya baru selesai pada 1977. Berbagai kondisi seperti politik pada masa itu membuat pembangunan Masjid Istiqlal memakan waktu 17 tahun.

(Baca: Renovasi Masjid Istiqlal Dipastikan Tak Ganggu Ibadah Saat Lebaran)

Dalam sebuah artikel Koran Kompas 21 Februari 1978, Frederich Silaban sempat mengungkapkan hal yang menjadi inspirasinya dalam membangun Istiqlal. Dia menjelaskan rancangan masjid ini disesuaikan dengan kaidah arsitektur di Indonesia yang tropis. Dindingnya didesai seminimal mungkin untuk memaksimalkan udara keluar masuk.

"Arsitektur Istiqlal asli, tidak meniru dari mana-mana tapi juga tidak tahu dari mana datangnya," kata Silaban. Inspirasinya juga mempertimbangkan apa yang dikehendaki umat Islam terhadap bangunan masjid.

Bukan hanya se-Asia Tenggara, Wikipedia menyebutkan Masjid Istiqlal juga termasuk dalam salah satu masjid terbesar di dunia. Daya tampung masjid ini mencapai 200 ribu jemaah. Kapasitas ini hanya bisa terlampaui oleh Masjidil Haram yang mampu menampung 1,5 juta jamaah, Masjid Nabawi 1 juta jamaah, Masjid Imam Ali di Najaf (Iraq) 800 ribu jamaah, Masjid Imam Reza di Mashhad (Iran) 500 ribu jamaah, serta Masjid  Asfi di Lucknow (India) 350 ribu orang jamaah.

Sejumlah Makna di Masjid Istiqlal

Nama Masjid Istiqlal erat kaitannya dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam bahasa Arab, Istiqlal memiliki arti adalah kemerdekaan. Situs resmi Masjid Istiqlal menjelaskan penamaannya memang ditujukan bagi pejuang muslim yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Sekaligus rasa syukur kepada Allah atas limpahan rahmat kemerdekaan bangsa," demikian keterangan situs Istiqlal.

Kubah berdiameter 45 meter merupakan simbol tahun kemerdekaan RI yakni 1945. Sedangkan 12 pilar melambangkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal. Adapun kemuncak yang memahkotai menara Istiqlal memiliki tinggi 30 meter sesuai jumlah juz dalam Al-Qur'an. Jumlah lantainya sebanyak lima lantai, yang melambangkan rukun islam.

(Lihat Foto: Semarak di Istiqlal Menyambut Ramadan)

Sedangkan tujuh pintunya bernama berdasar Asmaul Husna. Nama-namanya adalah Al Fattah, As Salam, Ar Rozzaq yang merupakan pintu utama. Pintu lainnya adalah Al Malik, Ar Rahman, Ar Quddus, dan Al Ghaffar. Penempatan tujuh pintu ini juga ternyata memiliki makna lain seperti tujuh lapis langit dalam kosmologi semesta Islam. "Serta tujuh hari dalam seminggu," demikian penjelasan laman Istiqlal.id.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...