Bank Dunia Apresiasi Langkah Indonesia Berantas Pencurian Ikan

Safrezi Fitra
9 Juni 2015, 18:16
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Bank Dunia mengapresiasi kebijakan pemerintah mengurangi kegiatan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing). Sebab, negara telah mengalami kerugian US$ 20 miliar dari total pendapatan setiap tahunnya.

Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani mengatakan pengelolaan sumber daya ikan yang tidak efektif dan penangkapan ikan ilegal menyebabkan kerugian sebesar US$ 75 - US$ 125 milyar dari penghasilan global setiap tahunnya. Indonesia saat ini tercatat sebagai penghasil produksi ikan terbesar kedua di dunia. Makanya, kerugian akibat illegal fishing Indonesia bisa mencapai 16 persen ? 26 persen dari total kerugian dunia.

Dampak adanya illegal fishing ini sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Sekitar lebih dari 2,6 juta nelayan dan 140 juta penduduk yang perekonomiannya bergantung pada ekosistem laut dan pesisir Tanah Air. Sri menyebut, kemiskinan tertinggi di Indonesia rata-rata dialami oleh warga yang tinggal di wilayah pesisir laut.

?Ini adalah masalah tata kelola pemerintahan yang berkinerja buruk sehingga mempengaruhi penegakkan peraturan atau kemampuan untuk merancang peraturan yang lebih baik,? ujar dia dalam acara ?Indonesia Green Infrastructure Summit 2015? di Jakarta, Selasa (9/6).

Sri percaya jika tata kelola pemerintahan dibenahi dengan baik, maka produksi ikan bisa meningkat hingga berlipat ganda pada 2019. Pemerintah harus bisa memperbaiki tata kelola sektor perikanan dan berinvestasi pada bidang transportasi maritim dan infrastruktur perdagangan dalam skala besar.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...