Indonesia Berkomitmen Batasi Ekspor Karet Sebesar 98.160 Ton

Michael Reily
1 April 2019, 12:27
PRODUKSI GETAH KARET SIJUNJUNG
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Seorang petani menyayat pohon karet untuk diambil getahnya, di Nagari Muaro Bodi, Sijunjung, Sumatra Barat, Senin (13/3). Berdasarkan data Pemkab Sijunjung, produksi karet setempat sebesar 62.164 ton per tahun dengan luas lahan perkebunan yang dikelola secara intensif/perkebunan besar/plasma seluas 5.123 hektare atau 1,6 persen dari luas kabupaten.

Pemerintah menyatakan komitmennya dalam skema pembatasan ekspor karet (AETS) sejumlah 98.160 ton. Angka ini berdasarkan keputusan International Tripartite Rubber Council (ITRC). Selain Indonesia, Malaysian menahan ekspornya sebesar 15,6 ribu ton dan Thailand 126.240 ton.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan Kasan menyatakan skema AETS sebesar 240 ribu ton berdasarkan perhitungan produksi karet setiap negara. "Indonesia melakukan implementasi AETS selama empat bulan, sejak 1 April sampai 31 Juli 2019," kata Kasan di Jakarta, Senin (1/4).

Dia menjelaskan, komposisi produksi karet ketiga negara itu mencapai 52,6% untuk Thailand, 40,9% dari Indonesia, dan 6,5% Malyasia. Waktu pembatasan ekspor di Negeri Jiran sama dengan Tanah Air. Sementara, Negeri Gajah Putih baru melakukannya pada medio 20 Mei sampai 20 September 2019.

(Baca: Begini Strategi Kementan Naikkan Harga Karet)

Menurut Kasan, pelaksanaan pembatasan ekspor karet yang berbeda dari Thailand tidak akan memengaruhi efektivitas AETS. Sebab, perhitungan pembatasan tetap sama untuk mempengaruhi jumlah ekspor ketiga negara dalam setahun. "Thailand sedang dalam masa pemilihan umum, mereka minta waktu untuk persiapan," ujarnya.

Dia menambahkan, implementasi AETS di Indonesia bakal berlaku atas dasar Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 779 Tahun 2019 tentang penugasan ekspor kepada Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo). Dia menargetkan harga karet alam Tanah Air bisa mencapai US$ 2 per kilogram.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...