BPH Migas Minta Pemanfaatan LNG Bontang untuk Cadangan Gas Nasional

Image title
15 September 2020, 15:18
LNG Bontang, WTX, western buyer extention, bph migas, cadangan gas
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. BPH Migas meminta agar pemanfaat LNG Bontang dapat dioptimalkan untuk pasar domestik.

Kontrak gas alam cair atau LNG Bontang akan berakhir tahun ini. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas meminta agar pemanfaat gas tersebut dapat dioptimalkan untuk pasar domestik.

Pemanfaatannya termasuk pengembangan hilirisasi dan sebagai bahan bakar cadangan gas nasional. “Informasi bahwa kontrak LNG dengan Jepang tidak diperpanjang, saya senang sekali. Mari memanfaatkannya untuk dalam negeri,” kata Komite BPH Migas Hari Pratoyo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Seasa (15/9).

Advertisement

Konsorsium pembeli LNG Bontang asal Jepang, yang kerap disebut Western Buyer Extention (WBX), dikabarkan tidak akan memperpanjang kontrak yang sudah terjalin hampir 50 tahun. Hanya Kyushu Electric Power Co menjadi satu-satunya perusahaan dari konsorsium itu yang masih akan membeli tiga kargo LNG hingga 2022.

Hari mengatakan untuk memanfaatkan gas tersebut butuh realisasi pengembangan infrastruktur gas. BPH Migas berkeinginan untuk melakukan hal itu, termasuk membangun terminal LNG dan melakukan pemerataan pengembangan jaringan gas bumi atau jargas di Indonesia.

Sebagai contoh, untuk pemanfaatan LNG di dalam negeri, setidaknya membutuhkan terminal di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. "Ini harus ada agar multiplier effect-nya langsung terasa," kata dia.

Jepang, sebagai negara yang tidak memiliki sumber energi fosil, telah lama memanfaatkan gas sebagai cadangan nasionalnya. Bahkan, hampir separuh cadangan bahan bakarnya berupa gas yang tersimpan di bunker maupun terminal LNG.

Indonesia yang memiliki potensi gas sangat besar justru selama ini memilih menjualnya ke luar negeri. “Mari kembangkan bersama sehingga bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya,” ucap Hari.

Hasil produksi LNG di Indonesia sebagian besar diekspor ke sejumlah negara. Hanya sekitar 17% yang digunakan di dalam negeri. Tiongkok menjadi negara tujuan utama dari ekspor tersebut pada 2018, dengan volume sebesar 268,6 juta British Termal Unit (MMBTU).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement