Konflik Israel-Palestina Terus Memanas, Apa Pemicunya?

Sorta Tobing
13 Mei 2021, 15:27
Ammar Awad Seorang pria Palestina berdoa ketika polisi Israel berkumpul selama bentrokan di kompleks yang menampung Masjid Al-Aq yang dikenal oleh muslim sebagai Suaka Mulia dan kepada orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan atas kemungki
ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/AWW/sa.
Seorang pria Palestina berdoa ketika polisi Israel berkumpul selama bentrokan di kompleks Masjid Al Aqsa, Jumat (7/5).

Konflik antara Israel dan Palestina memanas selama sepekan terakhir. Eskalasi ketegangan berlangsung cepat dan berbuntut pada aksi kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir di wilayah itu.

Militer kedua negara di Timur Tengah itu melakukan serangan udara di Gaza. Kerusuhan dan bentrokan juga melanda sejumlah kota di Israel antara warga Arab dan Yahudi. 

Di Acre, sekelompok warga Arab melakukan aksi kekerasan dan menyebabkan seorang pria Yahudi terluka parah. Di Bat Yam, gerombolan sayap kanan Yahudi mencoba menghukum seorang pengemudi Arab. Ia juga mengalami luka parah dan dibawa ke rumah sakit. 

Anggota parlemen Israel Aida Touman Suleiman mengaku sangat khawatir dengan situasi yang terjadi. "Saya terkunci di rumah dan tidak ada jalan keluar,” katanya, dikutip dari CNN, (13/5).

Gas air mata memenuhi rumah-rumah. Situasinya, menurut dia, tidak aman. Serangan terhadap warga Arab terjadi di berbagai kota. Ia tak yakin polisi mampu mengendalikan situasi. 

ISRAEL-PALESTINIANS/JERUSALEM
Konflik Israel-Palestina. (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman/AWW/sa.)

Konflik Usai Salat Jumat

Kondisi memanas mulai terjadi pada Jumat pekan lalu. Polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah warga Palesina yang bersenjatakan batu di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem. 

Bentrokan terjadi karena adanya ancaman pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah, dekat Kota Tua, Yerusalem. Para pemukim Yahudi mengklaim wilayah tersebut.

Sebanyak 205 warga Palestina dan 17 aparat keamanan Israel terluka, menurut Reuters. Peristiwa itu terjadi usai puluhan ribu warga Palestina melakukan salat Jumat. 

Banyak warga yang memilih untuk ikut aksi protes menentang pengusiran warga Palestina tersebut. Bentrokan tak terelakkan. Polisi Israel menembakkan meriam air dari kendaraan lapis baja untuk membubarkan pemrotes.

Milisi Gaza telah menembakkan lebih dari seribu roket ke Israel sejak Senin sore. Israel menanggapinya dengan serangan udara yang menghancurkan di Gaza. 

"Kami meningkat menuju perang skala penuh. Para pemimpin di semua sisi harus mengambil tanggung jawab de-eskalasi," kata Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland, kemarin.

Sebuah truk terbakar di pintu masuk kota campuran Yahudi-Arab, Lod, di mana keadaan darurat telah diumumkan. Walikota Lod, Yair Revivo, mengatakan bahwa hidup berdampingan selama beberapa dekade telah “terinjak-injak”.

Dia mengatakan perusuh Arab-Israel telah membakar sinagoge, puluhan kendaraan, membakar wadah sampah, menghancurkan bendera Israel, dan mengibarkan bendera Palestina.

Seorang warga Lod keturunan Arab-Israel, Wael Essawi, mengatakan sebuah masjid diserbu oleh polisi Israel dan warga Yahudi. Gas air mata ditembakkan dan mobil dibakar. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa kecuali membuka jendela sehingga bisa bernapas," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...