Jokowi Lepas Serentak Ekspor Komoditas Pertanian di 17 Pintu Pelabuhan
Presiden Joko Widodo melepas serentak ekspor komoditas pertanian dari 17 pintu pelabuhan udara dan laut. Langkah ini sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia.
“Dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi,” kata Jokowi melalui sambungan video konferensi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8).
Pertanian, menurut dia, merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi corona. Ekspornya pada tahun lalu mencapai Rp 451,8 Triliun atau naik 15,79% dibandingkan 2019.
Untuk semester pertama tahun ini, nilai ekspornya mencapai Rp 282,86 triliun. Jumlah ini naik 14,05% dibandingkan periode yang sama 2020.
Peningkatan tersebut harapannya berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. “Saya dapat angka nilai tukar petani terus membaik,” ucap Presiden. Angkanya pada Juni 2020 di 99,6, lalu naik konsisten menjadi 103,25 pada Desember dan 103,59 pada Juni tahun ini.
Sebagai informasi, nilai tukar petani atau NTP adalah indikator yang mengukur tingkat kesejahteraan petani. Caranya dengan membandingkan kemampuan produk yang dihasilkan atau dijual dibandingkan produk yang dibutuhkan petani untuk proses produksi dan konsumsi rumah tangga.
NTP yang lebih dari 100 artinya, petani mengalami surplus. Kondisi ini terjadi ketika harga produksi naik lebih besar dari konsumsinya. "Menurut saya, ini sebuah kabar baik yang bisa memicu semangat para petani untuk tetap produktif di masa pandemi," kata Jokowi.
Ia menyebut, saat ini dari 514 kabupaten atau kota, baru 293 kabupaten atau kota yang memiliki sentra komoditas pertanian unggulan ekspor. Termasuk di dalamnya sawit, karet, dan kopi.
Banyak komoditas potensial yang dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang, seperti sarang burung walet, porang, minyak atsiri, bunga melati, tanaman hias, dan edamame. Apabila produk-produk ini dikembangkan, maka produk ekspor pertanian dalam negeri semakin terbuka.
Tak cukup sampai di situ, Jokowi meminta agar semua pihak tidak hanya fokus pada peningkatan produksi. “Kita juta harus meningkatkan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan hilirisasi,” ujarnya.
Total Ekspor Pertanian di 17 Pintu Pelabuhan
Pada saat pelepasan produks ekspor siang tadi, totalnya mencapai 627,4 juta ton atau bernilai Rp 7,29 triliun. Termasuk di dalamnya produk pertanian 564 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, hortikultura 7,2 juta ton, peternakan 4 juta ton, dan beberapa komoditas lainnya.
Negara tujuan utama adalah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan serta negara-negara lain yang totalnya 61 negara.
Ke-17 lokasi pintu yang disebut Merdeka Ekspor itu adalah Pelabuhan Laut Tanjung Priok (Rp 435,1 miliar), Bandara Soekarno-Hatta (Rp 40,36 miliar), Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya (Rp 1,3 triliun), Pelabuhan Laut Tanjung Mas Semarang (Rp 400,57 miliar), Pelabuhan Pelindo I Cabang Dumai (Rp 1 triliun), dan Pelabuhan Laut Dwikora Pontianak (Rp 194,31 miliar).
Selanjutnya, Pelabuhan Laut Belawan Medan, Pelabuhan Laut Makassar New Port, Pelabuhan Laut Jetty PT KRN Balikpapan, Pelabuhan Laut Panjang Lampung, Pelabuhan Sungai Boom Palembang, dan Pelabuhan Laut Batu Ampar Batam.
Kemudian, Pelabuhan Laut Trikora Banjarmasin, Pelabuhan Laut Talang Duku Jambi, Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Asahan, Pelabuhan Laut Teluk Bayur Padang, dan Pelabuhan Laut Bitung Manado.