DPR Peringatkan Erick Thohir Tak Gunakan PSSI untuk Alat Politik
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengingatkan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) baru yang juga merupakan Menteri BUMN Erick Thohir agar tidak menggunakan posisinya sebagai alat untuk berpolitik dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Saya menyeru dan saya memberikan imbauan moral kepada mas Erick Thohir. Saya berharap sekali PSSI jangan terjebak jangka pendek, terutama pada konteks kepentingan politik jangka pendek," kata Huda kepada Wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/2).
Ia mengatakan, jika sampai terjadi demikian, maka harga yang akan dibayar akan terlalu mahal. Terlebih, kata Huda, masyarakat sudah menunggu lama adanya perubahan di dunia sepakbola dalam negeri.
Huda mengatakan, tolok ukur untuk menilai apakah Erick terjebak dalam menggunakan posisinya sebagai Ketum PSSI bisa dilihat dari kebijakan yang nanti akan dikeluarkannya.
"Kita lihat ke depan apakah langkah-langkahnya masih seperti dulu, seperti pendahulu mas Erick Thohir, atau ada lompatan-lompatan atau terobosan-terobosan baru. Kita lihat nanti," katanya.
Sebelumnya, Erick terpilih secara sah menjadi Ketum PSSI usai memenangkan suara terbanyak dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis (16/2) lalu.
Erick mendapatkan 64 suara, unggul dari pesaingnya, La Nyalla Mattalitti yang memperoleh 22 suara, serta dua nama lainnya yaitu Doni Setiabudi dan Arif Putra Wicaksono yang tidak mendapatkan satu suara pun.
"Dengan demikian ketua umum PSSI Terpilih periode 2023-2027 adalah Bapak Erick Thohir," kata Ketua Komite Pemilihan (KP) Amir Burhanuddin, saat membacakan hasil pengumuman pemilihan ketum PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2) lalu.
