Melonjak 70%, Bank Mandiri Raup Laba Rp 10 Triliun di Kuartal I 2022
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih senilai Rp 10,03 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Jumlah itu meningkat 69,5% secara tahunan.
Perolehan laba bersih tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 17,1% secara tahunan menjadi Rp 20,48 triliun.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, emiten bank BUMN bersandi BMRI ini mencatatkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi sebesar 8,93% secara tahunan mencapai Rp 1.072,9 triliun. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional yang tumbuh sebesar 6,65% secara tahunan.
Pertumbuhan kredit tersebut juga seiring dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang mencapai Rp1.269,0 triliun atau tumbuh 7,42% secara tahunan. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang dana murah atau current account and saving account (CASA) bank only yang tumbuh 10,93% secara tahunan menjadi Rp 748,6 triliun dengan rasio CASA mencapai 75,0%. Hal tersebut turut mendorong pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi Rp 1.734,1 triliun, tumbuh sebesar 9,47% secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir.
“Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital,” kata Darmawan, Rabu (27/4), dalam konferensi pers.
Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7% secara tahunan, atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022.
Total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp 292,5 triliun, tumbuh 10,37% secara tahunan, utamanya didorong oleh segmen mikro produktif yang tumbuh 19,69% dan SME yang tumbuh 10,97%.
Sementara itu, di segmen mikro, BMRI menyalurkan kredit senilai Rp 10,49 triliun per Maret 2022. Realisasi tersebut setara dengan 26,2% dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp 40 triliun sepanjang tahun 2022.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Mandiri juga membaik. NPL gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66% per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya.