Penyebab Laba Jasa Marga Susut 14% Meski Omzet Naik di Semester I
Emiten pengelola jalan tol BUMN, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 734,75 miliar pada semester pertama tahun ini. Laba bersih tersebut tercatat turun 14,12% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 855,63 miliar.
Meski mengalami penurunan laba, Jasa Marga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 9,55% menjadi Rp 7,54 triliun dari raihan tahun sebelumnya Rp 6,88 triliun. Pendapatan perseroan dikontribusi dari pendapatan tol Rp 6,07 triliun atau naik 16,10% dibanding periode sebelumnya Rp 5,23 triliun.
Selain pendapatan tol, pendapatan perusahaan diperoleh dari pendapatan konstruksi Rp 886,23 miliar. Nilai tersebut turun 28,41% dari periode sebelumnya yang tercatat hingga Rp 1,23 triliun.
Indikator | Semester I 2022 | Semester I 2021 | Perubahan |
Pendapatan | Rp 7,54 triliun | Rp 6,88 triliun | 9,55% |
Laba | Rp 734,75 miliar | Rp 855,63 miliar | - 14,12% |
Ekuitas | Rp 25,71 triliun | Rp 25,5 triliun | 0,83% |
Liabilitas | Rp 74,93 triliun | Rp 75,74 triliun | - 1,06% |
Aset | Rp 100,64 triliun | Rp 101,24 triliun | - 0,58% |
Sumber: laporan keuangan Jasa Marga, data diolah penulis
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana mengatakan, beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan adanya peningkatan mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas perseroan.
"EBITDA perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 21,3% seiring dengan peningkatan kinerja pendapatan tol di semester I 2022," katanya, dalam siaran pers, Senin (26/9).