Jelang Rights Issue Rp 3,87 T, Saham Adhi Karya Mentok Batas Bawah
Harga saham emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), menyentuh batasan auto reject bawah (ARB) dengan pelemahan sebesar 6,43% ke level Rp 655 per saham pada perdagangan Selasa ini (18/10).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham ADHI ditransaksikan sebanyak 4.507 kali dengan volume sebanyak 33,02 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 21,96 miliar.
Walhasil, atas pelemahan saham ini, nilai kapitalisasi pasar ADHI tergerus menjadi Rp 2,33 triliun. Bila dilihat sejak awal tahun ini, harga saham ADHI bergerak melemah 26,82%. Adapun, dalam sepekan terakhir, sahamnya juga anjlok 10,88%.
Padahal, baru-baru ini perusahaan telah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal penawaran umum terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perusahaan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 3,87 triliun, yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,97 triliun dan publik sebesar Rp 1,89 triliun dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 7.004.510.932 saham baru seri B.
Pemegang sepuluh juta saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) 26 Oktober 2022 berhak atas 19.783.232 HMETD dengan harga pelaksanaan Rp 550 per saham.
