Elon Musk Sebut Resesi Ekonomi Global Bisa Terjadi Hingga 2024
Orang terkaya di dunia, yang juga CEO Tesla Inc., Elon Musk menyebut dunia sudah berada di ambang resesi. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga musim semi 2024 mendatang dan hanya yang kuat yang akan bertahan menghadapai badai resesi ekonomi.
"Dunia dapat menghadapi resesi terpanjang yang pernah terjadi sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu," kata Elon, yang juga pendiri SpaceX tersebut, seperti dikutip dari Fortune, Minggu (23/10).
Seiring dengan berlangsungnya resesi hingga 1,5 tahun ke depan, hal ini akan menyebabkan produk domestik bruto (PDB) Amerika Amerika Serikat bakal terkontraksi, bahkan diperkirakan bisa lebih parah dari krisis keuangan global yang terjadi pada Desember 2007 hingga Juni 2009 lalu.
Sebagaimana diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan PDB global akan tumbuh lebih lambat di tahun depan sebesar 2,7% dari proyeksi PDB global pada tahun ini di level 3,2%.
Sedangkan, The Fed memproyeksikan, pada tahun depan ekonomi AS hanya akan tumbuh 1,2%. Di tengah ketidakpastian itulah, bank sentral terbesar, The Fed, menginjak pedal akselerator dengan menaikkan suku bunga acuannya.
Hingga saat ini, The Fed sudah mengerek suku bunga Fed Funds Rate (FFR) sebesar 300 basis poin dan diproyeksikan masih akan menaikkan suku bunga lagi pada November mendatang dalam upaya untuk menangguhkan penurunan normal siklus ekonomi.
Bukan kebetulan, sejak Juni 2009, ekonomi AS hanya berkontraksi sekali, selama dua bulan yang singkat, menurut Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER), lembaga pemerintah yang menyatakan tanggal mulai dan berakhirnya resesi secara resmi.
"Sejak krisis keuangan global, para pembuat kebijakan telah memompa stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam sistem untuk mencegah resesi," tulis laporan itu.
Upaya itu, terutama dilakukan dalam bentuk kucuran stimulis triliunan dolar uang yang baru diciptakan tetapi juga melalui langkah-langkah fiskal seperti pemotongan pajak perusahaan.
Ironisnya, salah satu perusahaan yang mungkin tidak bertahan adalah perusahaan milik Elon Musk. CEO mengakui kembali pada puncak gelembung pasar saham bahwa Tesla sekitar satu bulan lagi dari kebangkrutan.
Penerima manfaat utama dari reli pandemi 2020 mungkin tidak akan bertahan jika bukan karena periode suku bunga ultra rendah dan stimulus moneter Fed selama satu dekade.