IHSG Terkoreksi ke Level 6.662 Imbas Kejatuhan Saham Perbankan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penurunan 0,98% ke level 6.622 pada hari ini, Selasa (10/1). Penurunan IHSG sehaluan dengan amblesnya bursa saham Asia dan saham di sektor keuangan.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 12,73 triliun dengan volume 19,67 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.252.111 kali. Pada hari ini, tercatat 382 saham terkoreksi, 150 saham menguat, dan 181 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini juga tergerus menjadi Rp 9.194,80 triliun.
Saham yang paling aktif ditransaksikan pelaku pasar hari ini ialah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 1,1 triilun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 894,9 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 734,1 miliar, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 432,1 miliar.
Surya Fajar Capital Sekuritas, dalam publikasi risetnya memaparkan, laju IHSG masih dibayangi adanya ekspektasi pasar global yang positif jelang rilis inflasi AS pada hari Kamis (12/1) mendatang.
Di sisi lain, sektor komoditas menjadi perhatian dipicu oleh pembukaan perbatasan Cina dan Hong Kong yang semakin mempertegas bahwa Cina akan menggenjot pertumbuhan ekonomi 2023 di tengah tekanan yang terjadi di zona Eropa dan Amerika.
Seiring dengan pelemahan kinerja IHSG, laju bursa di Asia yang hari ini berada di zona merah. Adapun, Hang Seng turun 0,27%, Shanghai Composite turun 0,21%, dan Strait Times turun 1,26%. Sementara Nikkei 225 naik 0,78%.
Mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air juga berada di zona merah. Dipimpin oleh sektor keuangan yang turun hingga 1,75%. Adapun saham di sektor keuangan yang turun misalnya, saham Bank Tabungan Negara turun 6,39% atau 85 poin menjadi Rp 1.245 per saham.
Selanjutnya Bank Mandiri turun 4,63% atau 450 poin menjadi Rp 9.275 per saham. Terakhir, saham Bank Rakyat Indonesia juga turun 3,49% atau 160 poin menjadi Rp 4.430 per saham.
Sektor saham yang berada di zona merah yaitu sektor properti turun 0,06%, sektor transportasi turun 0,01%, dan sektor infrastruktur turun 0,16%. Sementara sektor primer turun 0,85%, sektor non primer turun 0,98%, sektor industri dasar turun 0,71%, dan sektor kesehatan turun 1,23%.
Sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor energi naik 1,58%, sektor teknologi naik 0,05%, dan sektor industri naik 0,11%.
