GOTO Tutup Kantor di India, 30 Pekerja Kena PHK

Patricia Yashinta Desy Abigail
5 Juni 2023, 17:19
GOTO Tutup Kantor di India, 30 Pekerja Kena PHK
Dokumentasi perseroan
Manajemen GOTO memutuskan menutup kantornya di Pune, India. Sebanyak 30 pekerja terdampak kebijakan tersebut.

Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menutup kantornya di Pune, India. Penutupan kantor yaitu sebagai bagian dari reorganisasi strategis tim consumer lending atau pinjaman online. 

Decacorn gabungan Gojek dengan Tokopedia ini berencana untuk merelokasi sebagian dari tim pinjaman online-nya dari Pune ke Bangalore. Manajemen GoTo mengatakan, nantinya peran yang berbasis di Pune akan diserap oleh para insinyur GoTo Financial Group yang berbasis di Indonesia.

Melansir Tech in Asia, sebagai hasil dari reorganisasi, 30 posisi akan dihentikan. Artinya, hal ini kian menambah pemangkasan 1.300 karyawan GoTo Grup pada November 2022 dan 600 pekerja di bulan Maret tahun ini. 

Head of Corporate Affairs GoTo Financial Audrey Petriny menjelaskan, perusahaan menata ulang struktur organisasi guna menjaga momentum pertumbuhan. "Dengan begitu, kami lebih efisien dan terus bertumbuh secara scalable,” kata Audrey kepada Katadata.co.id, Senin (5/6).

Adapun, kata Audrey, pertimbangan mengalihkan sejumlah posisi teknologi ke engineer lokal di Indonesia agar memudahkan perusahaan lebih memahami para pengguna dan memberikan layanan terbaik di Tanah Air. “Dengan berat hati, kami harus berpisah dengan 30 karyawan.”

Menurut laporan keberlanjutan perusahaan tahun 2022, Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial memiliki kantor teknis di India. Manajemen tetap berkomitmen untuk mempertahankan kehadiran teknisnya di India. Kebijakan itu akan mendukung karyawan yang terkena dampak untuk membuat mereka berada pada posisi yang baik untuk peluang masa depan.

Saldo pinjaman perusahaan mencapai Rp 831 miliar (US$ 55,8 juta) pada kuartal pertama tahun ini, tumbuh 40% dibandingkan dengan kuartal empat 2022.

Pada kuartal yang sama, GoTo memangkas rugi bersihnya sebesar 41% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 3,9 triliun (US$ 265 juta). Namun, EBITDA yang disesuaikan perusahaan meningkat sebesar 67% menjadi US$ 109 juta. Perusahaan juga menargetkan dapat mencapai profitabilitas pada akhir tahun 2023.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...