IHSG Melemah 0,12% di Sesi Pertama Terbebani Saham Teknologi
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,12% ke level 6.988 pada sesi pertama perdagangan Selasa ini (5/9). Saham di sektor teknologi menjadi pemberat laju bursa saham domestik.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, nilai transaksi hari ini mencapai Rp 4,39 triliun dengan frekuensi sebanyak 665 ribu kali dan volume sebanyak 10,92 miliar saham.
Sebanyak 238 saham menguat, 257 saham lainnya melemah dan 231 saham tidak bergerak. Nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 10.328 triliun.
Sejumlah saham yang paling aktif diborong pelaku pasar antara lain PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 186,8 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 161,5 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 152,3 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 151,4 miliar.
Dalam publikasi risetnya, Mirae Asset Sekuritas memprediksi laju IHSG akan bergerak pada rentang
6.978 hingga 7.017.
Sejumlah katalis yang menjadi perhatian pasar ialah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 43 akan berlangsung mulai 5 hingga 7 September 2023 di Jakarta.
KTT akan dihadiri oleh 11 pemimpin negara Asean, 9 perwakilan negara mitra dan 9 pemimpin oraganisasi internasional, dan diharapakan dapat meningkatkan kerja sama regional dan global. Selain itu, Fitch mempertahankan sovereign credit rating Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 1 September 2023.
Siang ini, mayoritas bursa saham di kawasan Asia ditutup melemah. Indeks Hang Seng terkoreksi 1,33%, indeks Shanghai Composite turun 0,52%, Straits Times melemah 0,30%. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,17%. Hanya indeks Nikkei yang naik tipis 0,01%.
Dari bursa domestik, mayoritas secara sektoral terkoreksi. Saham teknologi mengalami pelemahan 0,83%. Emiten di sektor ini yang melemah antara lain PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 0,85% dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3,23%.
Selanjutnya, saham sektor properti turun 0,10%, energi melemah 0,24%, keuangan turun 0,31%. Sektor barang konsumen primer terkoreksi 0,68% dan barang konsumen non primer 0,16%.
Sedangkan, sektor yang mengalami kenaikan adalah infrastruktur 0,84%, sektor barang baku 0,41%, sektor transportasi 2,80%, industri menguat 0,46% dan sektor kesehatan 0,10%.
