Tekanan Jual IHSG Belum Usai, Saham BBRI dan AKRA Masuk Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Selasa (24/10) ini. Di awal pekan, IHSG lesu seiring masifnya tekanan jual pelaku pasar asing yang mencapai Rp 592 miliar. Alhasil, IHSG ditutup turun 1,57% ke level 6.741 pada Senin (23/10).
Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG masih cenderung melemah pada Selasa meski tidak sedalam perdagangan Senin kemarin. Pullback pada imbal hasil obligasi di Amerika Serikat diharapkan dapat menopang pergerakan nilai tukar Rupiah hari ini. Pullback adalah suatu jeda atau penurunan moderat dalam grafik harga saham maupun komoditas yang bergerak naik.
Secara sektoral, hanya sektor tekonologi yang menguat di IDX pada Senin (23/10). "Kondisi ini dipicu ekspektasi positif pelaku pasar terhadap kinerja perusahaan teknologi besar di AS, termasuk Amazon, Alphabet, Meta dan Microsoft yang dijadwalkan rilis pekan ini," tulis Phintraco Sekuritas, Selasa (24/10).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan speculative buy pada saham PT Pertamina Gas Tbk (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK). Serta trading buy pada PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.666, 6.633 dan 6.600. Sedangkan level resisten berada di 6.869, 6.968 dan 7.020
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau trading buy pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga 1.410-1.420. Selanjutnya, beli di harga bawah atau buy on weakness pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan rentang harga 4.800-4.680.
Investor juga direkomendasikan untuk buy on weakness pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 4.900-4.950.
Selain itu, buy on weakness pada saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan rentang harga 890-925. Terakhir, Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) dengan rentang harga 600-630.