Hidrogen diklasifikasikan berdasarkan warna yang terkait dengan emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksinya. Hidrogen hijau adalah hidrogen yang benar-benar bebas emisi.
Hidrogen dan amonia berpotensi menjadi energi bersih yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, kapal, kereta api, truk berat, dan bus.
Pertamina menjajaki kerja sama dengan total lima perusahaan untuk pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau. Beberapa di antaranya seperti Chevron dan Mitsubishi.
Amonia menjadi bahan bakar pengganti batu bara (co-firing) di PLTU yang dikelola PLN, sedangkan hidrogen dimanfaatkan untuk menggantikan natural gas (co-firing) di PLTGU.
PGN dan perusahaan asal Korea Selatan, SK E&S dan CJ, akan menggarap proyek energi hijau seperti LNG, penangkapan dan penyimpanan karbon, serta hidrogen.