RI Dapat Pinjaman Rp 2,16 T untuk Bangun Tol Trans Jawa Bagian Selatan

Abdul Azis Said
6 Juni 2022, 21:42
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Ngawi - Kertosono wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022). Berdasarkan data PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) volume lalu lintas kendaraan yang melintas Jalan Tol Ngawi - Kertosono pada H+3 L
ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Ngawi - Kertosono wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022). Berdasarkan data PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) volume lalu lintas kendaraan yang melintas Jalan Tol Ngawi - Kertosono pada H+3 Lebaran Jumat (6/5) sebanyak 16.459 kendaraan.

Kementerian Keuangan menandatangani perjanjian kerja sama pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan Trans South-South tahap 2 (TRSS-2) bersama Bank Pembangunan Islam (IsDB) dengan nilai dukungan pembiayaan sebesar US$ 150 juta atau setara Rp Rp 2,16 triliun (kurs Rp 14.446/US$). Ruas jalan yang akan dibangun berlokasi di Jawa Timur dan DI Yogyakarta.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dengan Vice President (Operation) IsDB Mr. Mansur Muhtar. Acara penandatanganan disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta Presiden IsDB Dr. Muhammad Sulaiman Al Jaseer dan dilakukan dalam rangkaian sidang tahunan IsDB.

“Melalui perjanjian ini, IsDB akan memberi pembiayaan sebesar US$ 150 juta dari total biaya pembangunan TRSS-2 sebesar US$ 450 juta (Rp 6,5 triliun) dengan skema yang sesuai dengan prinsip syariah islam,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Rahayu Puspasari dalam keterangan resminya (6/6).

 Adapun ruas jalan yang akan dibangun berlokasi di Provinsi Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Ini akan meliputi wilayah Kabupaten Tulungagung, Blitar, Malang, dan Bantul. Jalan tol tersebut diestimasikan memiliki panjang sekitar 67,78 km, termasuk jembatan sepanjang 443,1 meter.

Puspa menyebut pembangunan infrastruktur jalan TRSS-2 bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di seluruh Jawa bagian Selatan. Selain itu, adanya jalan TRSS-2 ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi jalan.

Keterlibatan IsDB di proyek ini merupakan kedua kalinya setelah sebelumnya turut memberikan pinjaman untuk proyek TRSS-1 dengan nilai US$ 250 juta. Pinjaman saat itu meliputi Service Ijarah US$ 15 juta dan Istisnaa US$ 235 juta.

Perjanjian pembiayaan tersebut ditandatangani pada tanggal 16 Mei 2017 dan akan berakhir pada tahun 2023. Pembangunan infrastruktur TRSS-1 sepanjang 100 km dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah menyambung koridor selatan pulau Jawa sepanjang 1.400 km.

"Dengan kondisi transportasi yang semakin lancar dan singkat, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut diharapkan akan semakin meningkat dan dapat mendorong kenaikan pendapatan masyarakat,” ujar Puspa.

 Ia mengatakan, pembiayaan TRSS ini merupakan bagian dari keseluruhan komitmen kerja sama pemerintah RI dan IsDB untuk terus mengembangkan kemitraan pembangunan dan mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia. Saat ini IsDB membiayai lima proyek kegiatan di Indonesia di sektor pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, pertanian dan perhubungan dengan total nilai lebih dari US$ 1 miliar.

Indonesia dan IsDB juga sedang merumuskan Member Country Partnership Strategy (MCPS) untuk periode 2022 – 2025. MCPS tersebut akan mendorong pelaksanaan pembangunan melalui dua pillar, yaitu pembangunan infrastruktur yang hijau dan berkelanjutan dan pengembangan sumber daya manusia.

Pemerintah akan segera mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur di beberapa daerah pada 2024, khususnya di Pulau Jawa. Nilai dari proyek tersebut diketahui mencapai triliunan rupiah.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...