Habiskan Rp14 Triliun, Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Rampung 2024

Tia Dwitiani Komalasari
14 Agustus 2022, 08:53
Operator mengoperasikan alat berat saat melakukan pengerasan tanah pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/7/2022). Proses konstruksi jalan Tol Yogyyakarta-Bawen Seksi 1 yang meliputi wilayah Kalurahan
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.
Operator mengoperasikan alat berat saat melakukan pengerasan tanah pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/7/2022). Proses konstruksi jalan Tol Yogyyakarta-Bawen Seksi 1 yang meliputi wilayah Kalurahan Tirtoadi hingga Kaluran Banyurejo sepanjang 8,25 kilometer itu ditargetkan selesai tahun 2024.

Total investasi untuk pembangunan tol Yogyakarta-Bawen mencapai Rp14,26 triliun. Pembangunan ruas tol tersebut akan dibagi menjadi enam seksi.

Enam seksi itu adalah Seksi 1 Sleman - Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76 km ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Jalan tol ini telah dimulai pembangunannya pada awal 2022 untuk meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam tinjauan tersebut, Menteri Basuki menyampaikan empat pesan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), kontraktor dan konsultan pengawas dalam pelaksanaan konstruksi, terutama terkait kualitas yang baik menjadi keharusan.

"Pertama, quality is a must. Perhatikan kualitas jalan tol. Banyak contoh baik yang bisa kita tiru dan contoh buruk yang harus kita hindari," kata Basuki saat mengunjungi proyek tersebut, Sabtu (13/8).

Selain kualitas, Basuki berpesan agar biaya pelaksanaan pembangunan bisa ditekan. "Jangan over design atau over engineering yang mengakibatkan bengkaknya biaya tambahan. Tolong cari second opinion dari ahli yang kompeten. Review design sekaligus menjadi value engineering untuk proyek ini," ujar Basuki.

Pesan ketiga Basuki yaitu pembangunan jalan tol harus memperhatikan aspek estetika dan lingkungan. Batasi cut and fill tetapi buat terowongan, seperti di area kebun kopi Banaran, Bawen. Penghijauan tebing diperhatikan, jangan ada tanah yang ditinggalkan," kata Basuki.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...