Cegah Wabah PMK, Kemenhub Kembangkan Kapal Laut Khusus Hewan Ternak

Andi M. Arief
25 Agustus 2022, 15:27
Petugas Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melakukan penyuntikan vaksin terhadap sapi milik warga di Banda Aceh, Aceh, Jumat (29/7/2022). Data Satgas PMK menyebutkan, hingga 28 Juli 2022 sebanyak 746.243 ekor sapi yang tersebar d
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/tom.
Petugas Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melakukan penyuntikan vaksin terhadap sapi milik warga di Banda Aceh, Aceh, Jumat (29/7/2022). Data Satgas PMK menyebutkan, hingga 28 Juli 2022 sebanyak 746.243 ekor sapi yang tersebar di 273 kabupaten/kota telah disuntik vaksin PMK.

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mendorong penggunaan transportasi laut untuk mobilisasi hewan ternak di dalam negeri. Penggunaan jalur laut dinilai merupakan cara teraman untuk mencegah hewan ternak dari wabah penyakit mulut dan kuku karena wajib telah melewati masa karantina 14 hari sebelum dikirim ke daerah tujuan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub, Hendri Ginting, mengatakan ternak akan mendapatkan Sertifikat Kesehatan Hewan atau SKH jika telah melewati masa karantina 14 hari. Sertifikat tersebut diterbitkan Badan Karantina Daerah setempat.

"Hewan ternak yg diangkut benar-benar sehat dan bebas dari wabah PMK. Oleh karena itu, Kemenhub mengupayakan pengembangan kapal khusus angkutan ternak secara bertahap dan terencana mencakup wilayah sentra lumbung ternak sapi terbesar di Indonesia ke seluruh nusantara," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Hendri Ginting dalam keterangan resmi, Kamis (25/8).

 Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, masih ada 24 provinsi yang tertular PMK hingga 24 Agustus 2022. Total ternak yang telah terjangkit PMK mencapai 509.341 ekor, sedangkan yang belum sembuh dari PMK adalah 142.810 ekor.

Sementara itu, ternak yang telah dipotong bersyarat adalah 11.072 ekor. Adapun, total ternak yang telah melalui vaksinasi mencapai 1,71 juta ekor atau baru sekitar 9,44% dari total ternak sapi potong per 2021 sebanyak 18,1 juta ekor.

Untuk meningkatkan pengiriman ternak melalui laut, Ginting menargetkan penambahan armada kapal khusus pengangkut ternak di dalam negeri. Sejauh ini, ternak yang dikirimkan melalui laut menggunakan kapal barang yang tidak memperhatikan kesejahteraan hewan. Selain itu, pengangkutan ternak dengan kapal barang memiliki biaya yang lebih tinggi dan mengikis margin peternak.

"Oleh karena itu, Kemenhub mengupayakan pengembangan kapal khusus angkutan ternak secara bertahap dan terencana mencakup wilayah sentra lumbung ternak sapi terbesar di Indonesia ke seluruh nusantara,” kata Ginting.

Dia menyampaikan, penggunaan kapal khusus ternak dapat menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan bobot ternak sampai ke pelabuhan tujuan. Pasalnya kapal khusus ternak akan memastikan beberapa faktor lingkungan ternak, seperti lingkungan kandang, sirkulasi udara, dan sistem pembuangan kotoran.

Ginting menilai pengembangan kapal khusus ternak sejalan dengan peningkatan performa angkutan laut khusus ternak baik dari segi trayek, jumlah muatan, maupun kapasitas angkut. Ginting berpendapat hal tersebut terjadi karena peningkatan konsumsi daging di dalam negeri.

 Badan Pusat Statistik (BPS) mendata volume angkutan laut pada semester I-2022 naik tipis 0,32% menjadi 156,29 juta ton dari capaian paruh pertama 2021 sebanyak 155,79 juta ton. Per Juni 2022, volume barang yang diangkut melalui jalur laut naik 6,89% secara bulanan menjadi 26,74 juta ton.

Pelabuhan dengan pengangkutan barang terbanyak adalah Pelabuhan Panjang atau sebanyak 6,95 juta ton pada semester I-2022. Sementara itu, pertumbuhan angkutan barang terbesar terjadi pada Pelabuhan Makassar atau sebesar 20,15% secara tahunan menjadi 1,93 juta ton. 

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...