Pengguna Tol Wajib Punya Aplikasi Cantas Tahun Depan, Ini Kegunaannya

Andi M. Arief
15 September 2022, 15:00
Foto udara sejumlah kendaraan roda empat yang didominasi pemudik memasuki Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/5/2022).
ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.
Foto udara sejumlah kendaraan roda empat yang didominasi pemudik memasuki Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/5/2022).
Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT akan menerapkan sistem transaksi nirsentuh nontunai di jalan tol atau MLFF pada 2023. Sistem tersebut membuat pengguna jalan bebas hambatan tidak perlu berhenti di untuk membayar di gerbang tol, seperti lazim digunakan saat ini.
 
Sistem MLFF akan berfungsi dengan  menghubungkan antara sistem yang ada dimiliki operator tol, dengan aplikasi yang ada di smartphone pengguna jalan to. Oleh sebab itu, pengguna jalan tol perlu mengunduh aplikasi "Cantas" yang dapat ditemukan di Play Store dan App Store.
 
Badan Pengatur Jalan Tol menjadwalkan peluncuran aplikasi Cantas pada Oktober dan Desember 2022. Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan aplikasi MLFF atau Cantas versi pertama dapat ditemukan di Play Store dan App Store pada Oktober 2022.
 
Namun demikian, aplikasi tersebut belum bisa diunduh oleh masyarakat. Pasalnya, Cantas belum terkoneksi dengan dompet elektronik.
 
Danang mengatakan, tujuan penerbitan tersebut adalah untuk menguji penghitungan tarif pada ruas tol yang berbeda. Pengujian tersebut akan dilakukan bersama berbagai penyedia data di dalam negeri.

 "Selain itu, Cantas versi pertama memastikan penyesuaian peta bahwa rute yang digunakan pengguna jalan terdeteksi, dan bisa membedakan antara jalan tol dan jalan non tol," kata Danang di Komplek DPR RI, Rabu (14/9).

Adapun, Cantas versi kedua akan diluncurkan pada Desember 2022. Saat itu, masyarakat dapat aktif menguji sistem MLFF karena telah terhubung dengan dompet elektronik. Namun demikian, Danang mengatakan uji coba MLFF baru akan dilakukan pada awal 2023.
 

Uji Coba Cantas Januari 2023

Pada saat uji coba, MLFF hanya akan diberlakukan pada satu jalur atau Single Lane Free FLow (SLFF). Jumlah ruas akan terus ditambah sepanjang 2023 sampai pada akhirnya semua ruas tol di dalam negeri pada akhir tahun depan.

Selama uji coba, pengguna jalan tol harus mengaktifkan aplikasi dan mendaftarkan kendaraan pada Cantas. Selain itu, Cantas pengguna jalan tol harus terhubung dengan dompet elektronik dengan dana yang cukup.

Danang mengatakan, Cantas tersedia dalam dua versi, yakni dalam bentuk aplikasi dan situs daring. Menurutnya, Cantas versi situs daring ditujukan bagi pengguna jalan tol yang tidak memiliki smartphone.

Danang mengatakan, BPJT menyiapkan program Road Ticket bagi pengguna jalan yang tidak memiliki smartphone. Program tersebut dapat digunakan melalui Cantas versi situs daring.

Secara sederhana, pengguna jalan tol harus mendaftarkan kendaraan yang digunakan, memasukkan rute perjalanan, dan ruas tol mana saja yang akan dilalui. Pengguna jalan harus membayar tarif yang tertera dalam Cantas versi situs daring untuk menggunakan jalan tol.

Saat melalui jalan tol, RITS akan merekam nomor polisi kendaraan yang telah didaftarkan menggunakan kamera Automated Number Plate Registration atau ANPR. Kamera tersebut terpasang di atas gantry yang dapat ditemui di sepanjang jalan tol nantinya.

Rawan Pelanggaran

Walau kamera ANPR telah dipasar di sepanjang jalan tol, potensi pelanggaran pembayaran jalan tol masih ada. Pasalnya, jumlah dana di dompet elektronik pengguna jalan tol yang tersambung dengan Cantas dapat tidak mencukupi.

Pada kondisi tersebut, Danang mengatakan, RITS akan mengingatkan pengguna jalan melalui Cantas untuk membayar tarif jalan tol yang dilalui. Jika pengguna jalan tol tidak melakukan pembayaran tersebut selama 2 jam setelah peringatan, Kepolisian akan mengirimkan surat denda ke rumah pengguna jalan.

Akan tetapi, Danang memberikan jaminan pada operator jalan tol bahwa seluruh pengguna jalan tol akan membayar tarif. Namun demikian, RITS hanya memiliki indikator kinerja utama sebanyak 99%.

Artinya, kinerja dasar RITS dalam pelaksanaan sistem MLFF adalah 99% dari total transaksi di jalan tol. Dengan demikian, margin kesalahan maksimum sistem MLFF yang akan dipertanggungjawabkan oleh RITS adalah 1% dari total transaksi jalan tol. Margin kesalahan MLFF yang dinyatakan Danang jauh lebih rendah dari proyeksi Intelligent Transport System (ITS) Indonesia atau sebanyak 20%.

"RITS menjamin risiko itu, dia menanggung 1% dari transaksi di jalan tol. Makanya, semakin bagus teknologinya, dia bisa mengurangi margin of error itu," kata Danang.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan ada 16 ruas jalan tol baru dengan panjang total 331,97 kilometer (km) yang akan dirampungkan dan mulai beroperasi pada tahun 2022.

Advertisement

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement