RI Berpotensi Jadi Raja Rumput Laut, tapi Lahannya Baru Tergarap 0,8%

Nadya Zahira
16 September 2022, 00:13
Ilustrasi rumput laut.
Dokumentasi Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ilustrasi rumput laut.

Indonesia memiliki luas lahan marikultur sebesar 12,3 juta hekatare yang menjadikannya berpotensi sebagai raja rumput laut dunia. Namun demikian, potensi lahan marikultur tersebut baru tergarap 102 ribu hektare atau sekitar 0,8%.

Marikultur adalah salah satu bentuk usaha akuakultur yang melibatkan penambakan organisme laut, seperti rumput laut, untuk dijadikan makanan atau produk lain. Berdasarkan data Asosiasi Pangan Dunia 2020, Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia di bawah China. Indonesia memasok bahan baku rumput laut khusus untuk jenis Euchema cottonii.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tb Haeru Rahayu, mengatakan bahwa  pihaknya memberikan dukungan penuh untuk daerah-daerah potensial yang mau mengembangkan rumput laut. Termasuk di antaranya adalah  rumput aut dari hasil budidaya di Tual dan Maluku Tenggara.

"Rumput laut produksi Tual dan Maluku Tenggara berpotensi sebagai komoditas unggulan ekspor, karena kondisi lingkungan yang masih bagus, sehingga pertumbuhan rumput laut lebih cepat dan memiliki kandungan karagenan yang lebih tinggi,” tutur Haeru saat memaparkan prospek pengembangan budidaya rumput laut di depan Presiden Joko Widodo pada kunjungan kerja di Tual, Rabu (14/9).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi rumput laut di Indonesia tersebar di 23 provinsi. Peringkat lima besar provinsi penghasil rumput laut adalah Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...