Harga Tempe Naik 71%, Pemerintah Resmi Perpanjang Subsidi Kedelai

Andi M. Arief
30 September 2022, 17:16
Pekerja mengolah kedelai dalam pembuatan tahu di industri rumahan di kawasan Duren Tiga, Mampang, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Pekerja mengolah kedelai dalam pembuatan tahu di industri rumahan di kawasan Duren Tiga, Mampang, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Kementerian Perdagangan atau Kemendag resmi memperpanjang bantuan selisih harga pembelian kedelai hingga Desember 2022. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat perajin tempe dan tahu domestik.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, berharap perajin tempe dan tahu dapat terus melakukan produksi dengan adanya perpanjangan subsidi tersebut. Pemberian subsidi tersebut akan dilakukan oleh Perum Bulog.

"Dengan subsidi tersebut, para perajin tahu dan tempe bisa mendapatkan harga kedelai yang terjangkau serta menjaga keberlangsungan usahanya memproduksi tahu dan tempe dengan harga yang wajar," kata Zulkifli dalam keterangan resmi, Jumat (30/9).

Dalam skema subsidi tersebut, Bulog akan menyerap kedelai dari importir dengan harga pasar. Adapun, subsidi akan diberikan dengan cara pengurangan harga beli dari importir senilai Rp 1.000 per kilogram (kg) sebelum disalurkan ke Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia atau Kopti.

 Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), rata-rata harga kedelai internasional pada Minggu ke-5 September 2022 sebesar US$ 14,17 per gantang. Selain itu, harga rata-rata penjualan kedelai di tingkat pengrajin mencapai sekitar Rp 12.600 per kg saat ini.

Dengan demikian, harga kedelai yang akan dinikmati pengrajin setelah subsidi tersebut adalah sekitar Rp 11.600 per Kg. Namun demikian, harga tersebut masih lebih tinggi dari posisi sebelum pandemi atau pada 2019 sekitar Rp 7.000 per Kg.

Program subsidi tersebut sebelumnya telah dilakukan Perum Bulog pada April-Juli 2022. Saat itu, Bulog ditargetkan mensubsidi selisih harga senilai Rp 1.000 per kg untuk 800.000 ton kedelai. Namun demikian, realisasi program tersebut hanya 10% dari target atau sebanyak 80.000 ton.

Zulkifli mengimbau Kopti untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Kementerian Perindustrian dalam proses distribusi ke pengrajin tempe-tahu.

Dia menekankan pengadaan kedelai dalam program subsidi tersebut akan memprioritaskan kedelai dari petani lokal. Menurutnya, langkah tersebut sebagai bentuk dukungan program pemerintah terkait peningkatan produksi kedelai lokal.

"Kita harus swasembada dengan menanam kedelai agar tidak bergantung pada impor. Pemerintah akan membantu bibit kedelai dan hasilnya akan dibeli pemerintah," kata Zulkifli.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...