MRT Jakarta Buat Studi Kelayakan Moda Kereta Api di Sulawesi Selatan
PT MRT Jakarta melakukan kerja sama dengan PT Mamminasata Raja Transportasi dalam pengembangan moda raya terpadu di Sulawesi Selatan, di antaranya kereta api. Hasil dari kerja sama tersebut akan berbentuk studi kelayakan atau feasibility study dan desain perencanaan dasar atau BED.
Direktur Utama Mamminasata Raja Transportasi mengatakan kedua belah pihak akan menyusun kerangka kerja sama jasa konsultasi terkait moda raya terjadi di Sulawesi Selatan. Salah satu dasar pemilihan MRT Jakarta sebagai mitra adalah pengalaman pembangunan sistem transportasi perkeretaapian perkotaan di DKI Jakarta.
"Kerja sama ini termasuk pendampingan, bimbingan, dan/atau pelatihan pada tahap perencanaan, pembangunan, pengawasan proyek, pengoperasian, pemeliharaan, pengusahaan, dan pengembangan bisnis," kata Aprindy dalam keterangan resmi, Kamis (6/10).
Sebagai informasi, salah satu transportasi umum baru yang akan tersedia di sulawesi selatan adalah Kereta Api Makassar-Parepare Tahap I Maros Barru segmen III. Total panjang lintasan kereta api yang akan beroperasi dalam waktu dekat tersebut mencapai 67,1 kilometer (Km).
Konstruksi Segmen III proyek kereta api tersebut akan menghubungkan Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros. Hingga akhir semester I-2022. progres konstruksi jalur KA di Kabupaten Maros telah lebih dari 84%, sementara itu di Kabupaten Pangkep telah mencapai 94%.
KA Makassar-Parepare Tahap I Maros-Barru Segmen III dijadwalkan beroperasi pada bulan ini bagi penumpang maupun barang. Nantinya, penumpang dapat menaiki KA ini di Stasiun Barru hingga Stasiun Marros sepanjang 71 Km.
Konstruksi Segmen III menjadi penting karena ada pembangunan siding track (jalur siding) yang menyediakan akses dari beberapa pusat produksi ke Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru. Jalur siding merupakan jalur belok berupa tambahan rel sehingga menjadi cabang dari rel utama.
Jalur siding untuk akses menuju stasiun pelabuhan terpadu di Garongkong dibangun sepanjang 4,7 km . Sementara jalur siding menuju Tonasa dibangun sepanjang 9,7 km oleh skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Kemenhub Andi Amanna Gappa mengatakan pembangunan jalur KA Maros-Barru dapat memaksimalkan potensi pariwisata di sepanjang jalur. Beberapa tempat wisata yang ada di Maros, Pangkep, dan Barru adalah Wisata Hutan mangrove Dewi Biringkassi, Sirkuit Karaeng Mallombassang, dan Air Terjun Maremare.
“Kawasan ini terkenal dengan wisata geopark, pantai, hingga kuliner yang sangat berpotensi menarik wisatawan jika terhubung dengan kereta api,” kata Gappa.
Proyek konstruksi KA Makassar-Pare-Pare dimenangkan oleh konsorsium PT Pembangunan Perumahan, PT Bumi Karsa, PT China Communications Construction Engineering Indonesia, dan PT Iroda Mitra pada Februari 2019. Berdasarkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), nilai investasi proyek ini mencapai Rp 8,25 triliun.
Dalam laman resmi Kementerian Investasi, pengembalian investasi akan dilakukan dengan skema availability payment senilai Rp300 miliar per tahun selama 17 tahun. Proyek KA Maros-Barru akan dilanjutkan hingga mencapai Stasiun Mandai. Konstruksi proyek tersebut dijadwalkan rampung pada akhir kuartal I-2023.
Pada saat yang sama, pemerintah akan menyelesaikan jalur KA untuk keperluan logistik, yakni KA Maros-Pangkep-Barru. Trayek ini akan menghubungkan Pelabuhan Garongkong dan pabrik Semen Tonasa. KA logistik tersebut ditujukan untuk memindahkan beberapa komoditas, seperti batu bara dan semen. Penyelesaian KA Maros-Pangkep-Barru diharapkan menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di Sulawesi Selatan.
Pada tahap ketiga, Kemenhub akan memperpanjang jalur KA Maros-Barru hingga Pallanro. Alhasil, total panjang KA Maros-Pallanro akan mencapai 110 Km. Trayek ini ditargetkan beroperasi pada kuartal II-2024.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, panjang rel kereta api di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2016-2020. Pada 2016, panjang rel kereta api di dalam negeri sebesar 5,38 juta meter. Panjang rel kereta api di Indonesia kemudian meningkat menjadi 5,57 juta meter pada 2017. Panjang rel kereta api kembali bertambah menjadi 5,94 juta meter pada 2018.
Setahun setelahnya, rel kereta api di Indonesia bertambah menjadi sepanjang 6,22 juta meter. Panjang rel kereta api pun meningkat lagi menjadi 6,32 juta meter pada 2020.