Tren Investasi Australia di Indonesia Turun, Ternyata Ini Penyebabnya

Tia Dwitiani Komalasari
16 November 2022, 18:49
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menemui pengusaha Australia di sela perhelatan G20.
Humas BKPM
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menemui pengusaha Australia di sela perhelatan G20.

Menteri Investasi Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan asal Australia di sela rangkaian kegiatan G20.

Dalam pertemuan ini, Senior Commisioner New South Wales, Andrew Parker, mengungkapkan kurangnya informasi terkait peluang investasi di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong investasi Australia ke Indonesia.

“Para pebisnis Australia merasa kurangnya informasi mengenai proyek investasi yang siap ditawarkan di Indonesia, seperti sektor pertambangan, infrastruktur, pariwisata, dan industri pengolahan limbah,” ungkap Andrew, Rabu (16/11).

Tren investasi Australia ke RI Turun

Menanggapi hal tersebut, Bahlil menegaskan kembali bahwa Indonesia saat ini fokus pada industri hilirisasi. Dengan demikian, Indonesia tidak membutuhkan investasi di sektor pertambangan.

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan banyaknya peluang investasi di sektor infrastruktur khususnya pada pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Utara.

Bahlil juga mengajak perusahaan asal Australia berkolaborasi dalam mendorong hilirisasi dan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik di Indonesia. Menurut dia, Indonesia dan Australia sama-sama memiliki kekuatan di sektor pertambangan, yaitu termasuk dalam negara-negara produsen terbesar di dunia untuk beberapa komoditi seperti nikel.

Selain itu, Australia juga memiliki keunggulan sebagai penghasil lithium terbesar dunia. Melihat potensi yang ada di kedua negara, Bahlil mengajak Australia untuk bekerja sama dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...