Covid Mengamuk di Cina, Rumah Sakit Berebut Tempat Tidur

Tia Dwitiani Komalasari
24 Desember 2022, 18:47
Carlos Garcia Rawlins Seorang pria berjalan menantang angin melewati bendera Tiongkok di Lapangan Tiananmen sebelum sesi pembukaan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) di Beijing, China, Jumat (4/3/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/aww
Carlos Garcia Rawlins Seorang pria berjalan menantang angin melewati bendera Tiongkok di Lapangan Tiananmen sebelum sesi pembukaan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) di Beijing, China, Jumat (4/3/2022).

Pemerintah Shanghai mendesak penduduk untuk tinggal di rumah akhir pekan ini imbas lonjakan kasus Covid-19. Lonjakan tersebut terjadi setelah Pemerintah Cina mencabut pembatasan yang ketat.

Sebuah cabang dari Komisi Kesehatan Kota Shanghai mendesak kaum muda untuk menghindari pertemuan yang ramai. Terutama saat dingin seperti saat ini, di mana virus Corona lebih mudah menyebar di suhu yang rendah.

Advertisement

Natal tidak dirayakan secara tradisional di Cina. Namun demikian, merupakan hal yang umum bagi pasangan muda dan beberapa keluarga untuk menghabiskan liburan bersama.

Varian Omicron melonjak beberapa minggu setelah pihak berwenang tiba-tiba mengakhiri kebijakan nol-Covid. Pemerintah mencabut persyaratan pengujian yang ketat dan pembatasan perjalanan karena Cina menjadi negara besar terakhir yang bergerak menuju hidup dengan virus tersebut.

Rumah Sakit Berebut Tempat Tidur

Banyak warga Cina yang menyambut baik pelonggaran tersebut. Namun demikian, sistem kesehatan tidak siap menghadapi lonjakan infeksi yang diakibatkan pmbebasan tersebut.

Rumah sakit berebut tempat tidur dan darah, apotek untuk obat-obatan dan pihak berwenang berlomba membangun klinik.

Lonjakan Covid-19 pun berdampak pada ekonomi. Shanghai biasanya menjadi pusat belaja bertema natal terbesar dengan area perbelanjaan mewah di sepanjang Nanjing West Road. Restoran dan ritel berlomba-lomba menwarkan promosi untuk menghidupkan bisnis.

Namun penyebaran Omicron meredam perayaann tersebut. Banyak restoran Shanghai telah membatalkan pesta Natal. "Hotel telah membatasi pemesanan karena kekurangan staf, kata Jacqueline Mocatta, yang bekerja di industri perhotelan, seperti dikutip dari Reuteurs, Sabtu (24/12)..

"Hanya ada sejumlah pelanggan yang dapat kami terima mengingat tenaga kami, dengan mayoritas anggota tim yang tidak sehat saat ini," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement