Tarif KRL Akan Naik, Pakar Transportasi: Warga Miskin Bisa Digratiskan

Nadya Zahira
3 Januari 2023, 13:25
Sejumlah penumpang kereta listrik (KRL) Commuterline berjalan menuju pintu keluar Stasiun Tangerang, Banten, Kamis (29/12/2022).
ANTARA FOTO/Fauzan/tom.
Sejumlah penumpang kereta listrik (KRL) Commuterline berjalan menuju pintu keluar Stasiun Tangerang, Banten, Kamis (29/12/2022).

Kementerian Perhubungan berencana untuk membedakan harga tiket Kereta Rel Listrik atau KRL Jabodetabek bagi golongan orang kaya dan miskin. Hal itu menyebabkan harga tiket KRL Jabodetabek bagi warga mampu akan naik.

Pakar Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengatakan bahwa pembedaan tarif tiket KRL sebenarnya sudah dilakukan di moda transportasi daerah lain dan bisa berjalan. 

"Trans Jateng dan Trans Semarang ada pembedaan tarif. Umum, pelajar, mahasiswa, buruh, lansia. Namun semuanya berjalan dengan lancar dan tidak bermasalah," ujar Djoko kepada Katadata.co.id, Selasa (3/1).

Dengan begitu, Djoko menilai bahwa adanya perbedaan tarif bagi golongan kaya dan miskin itu, maka besaran subsidi untuk KRL pun akan semakin berkurang. "Kalau besaran subsidinya berkurang, nantinya bisa dialihkan ke angkutan lainnya," ujarnya.

Tarif Gratis Bagi Warga Miskin

Sementara itu, Djoko menilai pengguna transportasi umum yang masuk ke golongan tidak mampu atau miskin, sebaiknya digratiskan. Dengan demikian, bisa menekan ongkos transportasi bagi warga tidak mampu.

Menurut Djoko, hasil survei Badan Penelitianan Pengembangan Kementerian Perhubungan atau Balitbang Kemenhub tahun 2013 menyatakan bahwa total ongkos transportasi pengguna KRL sebesar 32% dari pendapatan bulanan. Namun demikian, besarnya biaya tersebut bukan disebabkan oleh tarif KRL, melainkan ongkos transportasi lain dari dan menuju stasiun.

"Jadi jangan hanya fokus pada tarif KRL, bagaimana kita merancang biaya transportasi bisa kurang dari 10% dari pendapatan bulanan. Bagi yang tidak mampu bisa juga digratiskan, yang penting ongkos totalitas perjalan bisa ditekan 10%," ujarnya.

Dia berharap kedepannya pemerintah bisa menerapkan pemerataan subsidi angkutan transportasi umum se-Indonesia, dan subsidi tepat sasaran.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...